Mohon tunggu...
Imam Muhayat
Imam Muhayat Mohon Tunggu... Dosen - Karakter - Kompetensi - literasi

menyelam jauh ke dasar kedalaman jejak anak pulau

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jiwa Yang Terberi

5 Agustus 2024   09:36 Diperbarui: 5 Agustus 2024   09:39 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen & koleksi pribadi

Individu itu dapat tegak berdiri
karena pijak pada kerangka dua sisi
dengan jasmaninya, ia meniti Yang Terberi
dengan rohaninya, ia meraih diri
sadar diri atau sebaliknya lupa diri

Sebab melalui rohaninya bisa saja ia lalai
saat ia lepas dari buhul pangkal hati
juga karena melewati rohaninya ia sadar diri
jika ia lepas dari jeratan hasrat tak terpuji

Ketahuilah ... bahwa roh adalah cahaya-Nya
hidup dalam dirinya
suatu kali roh menoleh ke kiri
akal dan hasrat diri terperosok rendah nilai
saat tepat waktu roh berjalan ke kanan
akal dan keinginan meraih segenap kebaikan

Baik buruk, benar salah, terpuji tercela, adil dalim, amanah khianat, harmoni resah, pemurah serakah, pemaaf pemarah, cermat gegabah: adalah pola suara dua sisi antara  kalbu dan nafsu

Saatnya ... rohmu rohku dan roh siapa saja
mumpung masih ada umur yang tersisa
kita raih cinta dalam rida-Nya

Imam Muhayat, 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun