Mohon tunggu...
Imam Muhayat
Imam Muhayat Mohon Tunggu... Dosen - Karakter - Kompetensi - literasi

menyelam jauh ke dasar kedalaman jejak anak pulau

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hulu dan Hilir

29 Juli 2024   21:07 Diperbarui: 29 Juli 2024   21:11 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Batu basah di puncak hulu
Mata air singgah di tanah
Akar menjalar semak belukar

Mata air menuruni kedalaman
Hilir mencair hingga jauh
Hulu hilir mengalir di ngarai
Ladang gembur menjadi subur
Selama pepohonan tak meradang
Selama itu pula alam menjadi sumber kehidupan

Kehidupan bagaimana?
Alibi datang dari mereka pembalat hutan
Tidak cukup sekadar beberapa batang
Kebutuhan sekadar membuat persinggahan
Tapi lebih berbau tamak dan rakus


Kuendus kesadaran bagi kebanyakan
Setelah air bandang ganas menerjang semua perkampungan

Imam Muhayat, 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun