Mohon tunggu...
Imam Muhayat
Imam Muhayat Mohon Tunggu... Dosen - Karakter - Kompetensi - literasi

menyelam jauh ke dasar kedalaman jejak anak pulau

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mega Rida Semesta Raya

13 Mei 2023   20:35 Diperbarui: 13 Mei 2023   20:40 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri: Menyertai kebahagiaan kedua mempelai, anak seorang sahaba

Pada jalanmu  kurapak seribu jejak. Merajak pada tonggak sajak. Tapak-tapak sahaja ziarah lini masa. Seperti kata tetua begitu membahana. Impian itu hanya khayalan. Kepastian adalah pacuan fajar subuh. Suluh bersimpuh di kaki langit. Menggamit mega mega rida semesta raya.

Saat itu kupacu langkahku. Pada ujung kubu dimana dulu ibumu hikmad meniti waktu. Tak surut pula seperti searah langkahmu. Cinta itu meski setipis bibir waktu tak berlalu. Meski lulur kaki terasa nyeri. Walau risau setajam pisau. Denyut nadi hiduplah diri. Sampai waktu usai yang terberi.

Kabarkan kepada angin. Aku memanjat ketinggian. Bersemayam pada awan gemawan. Istirah ibrah di pagi sunyi hingga dini hari. Agar dapat menabur dingin di ceruk dalam jiwamu.

Tuhan ...  Tak setitik awan berkalang cakrawala tanpa telunjuk jari-Mu. Maka galang rahim-Mu. Menghujani  beranda itu rumah yang kutuju.

Banyuwangi, 13 Mei 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun