Mohon tunggu...
Imam Muhayat
Imam Muhayat Mohon Tunggu... Dosen - Karakter - Kompetensi - literasi

menyelam jauh ke dasar kedalaman jejak anak pulau

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kunjungan UIN Sultan Thaha Saifuddin, Jambi ke STAI Denpasar

6 September 2022   04:54 Diperbarui: 6 September 2022   04:55 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Segenap rombongan UIN Sultan Thaha Saifuddin berkunjung di STAI Denpasar (5/9). Rombongan berjumlah 17 orang. Sembari kunjungan, silaturrahmi dirangkai kegiatan benchmarking dan FGD bersama dosen STAI Denpasar. Kehadiran rombongan disambut oleh ketua STAI Denpasar, Jumari, S.P., M.Pd. dan ketua Yayasan Al-Ma'ruf Badi'atussolihah, M.M.

Dalam sambutannya ketua STAI Denpasar menyapa para rombongan yang dipimpin oleh direktur program Pascasarjana UIN Sultan Thaha Saifuddin, Jambi, Prof. Dr. H.A Syukri, SS., M.Ag. Menyertai dalam kunjungan antara lain: Dr. H. Kasful Anwar. Usman, M. Pd ( Kaprodi S3  MPI),  Dr. Minnan El Widdah M. Ag. ( Kaprodi S2 MPI),  Dr. H. Bahrul Maani, M. Ag ( Kaprodi ES),  Dr. Arifulloh, M. Fil. I ( Kaprodi AFI), Dr.Muslih, M.Pd.I ( Sek prodi AFI),  Dr. Darma Putra, M. P. Kim ( Kaprodi S2 TBI), dan seluruh STAF Pascasarjana UIN Sulthan Thaha Saifuddin, Jambi.

"STAI Denpasar yang berdiri sejak tahun 2008 telah meluluskan kurang lebih 500 lulusan, terbagi dalam tiga Prodi, MPI, Ekonomi Syariah, dan PAI," papar Jumari. Ia memberikan gambaran bahwa para lulusan STAI Denpasar mempunyai daya serap di lingkungan lokal maupun nasional. Jumari mencontohkan bahwa antara lain lulusan STAI Denpasar ada yang bekerja di Dirjen Kemenag RI, Jakarta. "Sekarang menjadi staf bapak Ali Ramdani," jelasnya.

Selain itu, lulusan dari Ekonomi Syariah selain bekerja di beberapa bank syariah, mereka banyak yang ditempatkan sebagai kepala cabang bank syariah. "Kalau PAI jangan dibilang, serapan banyak karena memang banyak madrasah dan sekolah umum tidak ada guru agama (Islam)," keluhnya seperti memberikan sinyal penuh harap. Ia juga memberikan suatu gambaran bahwa misalnya di Denpasar dengan jumlah penduduk kurang lebih 200 ribu jiwa, keberadaan STAI Denpasar cukup memberi kontribusi di berbagai lembaga pendidikan.

Jumari juga memaparkan bahwa selama kepemimpinannya dimulai pada 2016 hingga pada 2020. Dan pada periode kedua kepemimpinan hingga 2024 yang mencita-citakan menambah beberapa Prodi S2-PAI, KPI, PGMI, BPI, dan Ahwalul Assyahsiyah. "Inilah cita-cita agar segera menjadi institut," saat mengakhiri sambutan pada acara tersebut.

Sementara itu direktur program Pascasarjana UIN Sultan Thaha Saifuddin, Jambi, Prof. Dr. H.A Syukri, SS., M.Ag. dalam sambutannya mengatakan bahwa prospek STAI Denpasar cerah. Selain berada di tengah-tengah kota provinsi juga pengelolaannya dilakukan dengan baik. Lebih lanjut ia menyarankan agar STAI Denpasar dapat mengelola alumni dengan baik. Ia berasumsi, "dimana-mana alumin itu biasanya juga dapat membesarkan kampusnya," tegasnya.

Lebih jauh ia juga memberikan masukannya bahwa STAI Denpasar mesti mampu membuat jaringan. Dalam hal ini H.A Syukri memaparkannya bahwa sudah seharusnya perguruan tinggi yang lebih besar juga harus bisa membesarkan perguruan tinggi yang kecil. Kemudian ia mencontohkan bahwa para mahasiswa S3 di kepulauan Riau melaksanakan perkulian di Jambi. "Apalagi kini, pengajaran tidak terkendala ruang dan waktu," seolah memberikan motivasi audien.

Di tengah memberikan sambutan direktur pascasarjana UIN Sultan Thaha Saifuddin meyakinkan, "kami mendoakan mudah-mudahan STAI Denpasar berkembang dan direkomendasi menjadi PT yang terdepan," seluruh ruang mengamininya.

Ia juga memberikan contoh bahwa di Sumatera visinya interpreneurship, perubahan sosial, dan moderasi. "Kita menyadari hal itu dan perlu kita tingkatkan. Agar Sumatera menjadi rumah bagi warganya."

"STAI Denpasar yang berdiri 2008 dengan kondisi yang ada seperti sekarang ini saya kira sudah luar biasa, lanjutnya kemandirian itu bagian enterpreneurship yang isinya kreatif dan inovatif".

Pada akhir sambutan beliau memaparkan bahwa pendidikan tinggi termasuk bagian suatu kegiatan yang membantu negara. Kita diskusi karena ke depan tantangan pendidikan juga tidak mudah. Dengan landasan hukum yang ditetapkan lewat negara tentu hal-hal terkait penjaminan mutu lembaga pendidikan tidak bisa dilewatkan. "Ini juga bagian dari dakwah yang bermanfaat bagi banyak orang tentang Islam," tegasnya. Lebih lanjut ia berharap dengan potensi ini, dengan silaturrahmi, pengalaman lebih besar dan lebih penting, karena di balik pengalaman banyak hikmah yang bisa dipetik."Misalnya SMI-SMPT yang ditagih negara bisa dipenuhi dengan baik,"  demikian saat ia mengakhiri sambutannya di Aula STAI Denpasar menjelang siang.

Untuk melengkapi kegiatan tersebut pertemuan diisi dengan acara focus group discussion yang disampaikan oleh Dr. Tri Susanti, dosen pascasarjana UIN Sultan Thaha Saifuddin, Jambi. Hal itu dimaksudkan agar dapat memperjelas bagaimana pengelolaan lembaga pendidikan tinggi dapat dipastikan kuasa mutu lembaga pendidikan yang dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif.

Imam Muhayat, Denpasar 202

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun