dalam tembok siapa tau. sosok yang terlukis tergantung di sebelah pintu. ruang bertembok bagaimana tau. percakapan mereka bersama angin lalu.
sementara figur terbujur kelu. dan angin dingin mendesis  semakin beku.
coba rentang alat ukur membujur setiap siku. atas bawah menyilang menyaput ruang. sudut-sudut tak berkerut. presisi ketemu sesaat fokus pandang kian tertuju.
dalam ruang selalu ada sisi kosong. celah langkah lewat cepat tak tersekat.
sekiranya cuma tembok itu saja punya cerita. aku tinggalkan gaduh kotak suara terbawa air bah menghanyutkannya. terjerembab di TPA pinggiran kota dan desa. merana bau amis bersama lalat lalat merubungnya.
tembok itu tak dimungkiri punya cerita. tapi  coba ... gerit alur ceritanya. menyebar aroma. buat hari esok anak cucu kita.
Imam Muhayat, 31 Agustus 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H