Mohon tunggu...
Imam Muhayat
Imam Muhayat Mohon Tunggu... Dosen - Karakter - Kompetensi - literasi

menyelam jauh ke dasar kedalaman jejak anak pulau

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lukisan Apropriasi Romantis dalam Kotak Pandora

28 Agustus 2022   09:15 Diperbarui: 28 Agustus 2022   09:17 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepekan lewat... aku sudah menahan diri. Tak lagi ingin mendengar apalagi bersaksi. Lukisan apa dalam kotak pandora. Bagaimana mungkin itu ada? Yang sekian lama tak terjamah memori metaan logika.

Meski nampak kotak sudah terbuka. Kunci metalik dengan kode tiga kosong tiga. Cukup rasanya membawa ke bilik lidik di balik peristiwa. Pandora sendiri terkejut hingga tak terucap sepatah kata.

Berawal aksi Hegelian mencuci seisi peti. Satir satu, dua, tiga hingga puluhan jumlah bergulir. Tak satu pun bisa mangkir. Meski berlapis-lapis tabir menyisir selimut takdir.

Pada mega mega aku bertanya. Pada awan gemawan aku bertandan. Pada langit aku menjerit. Memimpikan sebuah negeri tanpa polisi.

Imam Muhayat, Nusa Dua, 28 Agustus 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun