Sepekan lewat... aku sudah menahan diri. Tak lagi ingin mendengar apalagi bersaksi. Lukisan apa dalam kotak pandora. Bagaimana mungkin itu ada? Yang sekian lama tak terjamah memori metaan logika.
Meski nampak kotak sudah terbuka. Kunci metalik dengan kode tiga kosong tiga. Cukup rasanya membawa ke bilik lidik di balik peristiwa. Pandora sendiri terkejut hingga tak terucap sepatah kata.
Berawal aksi Hegelian mencuci seisi peti. Satir satu, dua, tiga hingga puluhan jumlah bergulir. Tak satu pun bisa mangkir. Meski berlapis-lapis tabir menyisir selimut takdir.
Pada mega mega aku bertanya. Pada awan gemawan aku bertandan. Pada langit aku menjerit. Memimpikan sebuah negeri tanpa polisi.
Imam Muhayat, Nusa Dua, 28 Agustus 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H