Mohon tunggu...
Imam Muhayat
Imam Muhayat Mohon Tunggu... Dosen - Karakter - Kompetensi - literasi

menyelam jauh ke dasar kedalaman jejak anak pulau

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Museum Negeri Provinsi NTB sebagai Bukti Kejayaan Masyarakat NTB

21 Agustus 2022   13:58 Diperbarui: 21 Agustus 2022   14:03 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memasuki ruang Museum Negeri NTB seolah disuguhkan cerminan kehidupan masa lampau wilayah NTB. Di tempat ini terdapat gambaran kehidupan masa silam suku-suku yang mendiami wilayah ini. Suku-suku yang mendiami wilayah ini antara lain suku Sasak (Lombok), suku Samawa (Sumbawa), suku Mbojo (Bima-Dompu), dan suku Bali yang berlangsung hingga sekarang.

Koleksi museum yang berupa artefak, manuskrip, dan situs-situs masa lampau tersimpan rapi di museum ini--menunjukkan indikasi suku-suku di atas. Semuanya dapat dilacak melalui pengucapan bahasa, pemakaian aksara, pakaian adat, dan berbagai perlengkapan sehari-hari, dan bukti sejarah yang melingkupinya.

Pakaian adat suku Sasak, Sumbawa, Bima, dan Bali misalnya, mempunyai ciri khas tersendiri. Semuanya terpajang dalam pameran tetap II di ruang Museum Negeri NTB.

Penerapan pameran permanen II di Museum Negeri NTB dibagi dalam sub-sub tema sebagaimana dapat dikutip pada ruang pajang museum. Antara lain terdiri dari sub tema sebagai berikut.
1. Mengenal dan memahami bahasa dan aksara yang dipakai masyarakat NTB; 2. Perkembangan peradaban dan IPTEK; 3. Sistem perekonomian masyarakat NTB; 4. Upacara adat sebagai wujud kearifan lokal dalam menumbuhkan nilai-nilai sosial budaya; 5. Kesenian sebagai media hiburan; 6. Kreasi dan informasi; 7. Sejarah perkembangan kepercayaan dan agama. Dalam hal ini disertakan pula sub tema koleksi masterpiece sebagai bukti kejayaan NTB dan sejarah perjuangan masyarakat NTB.

Keberadaan museum sangat penting, karena bagian dari bukti bangsa yang besar itu dapat menghargai budaya bangsanya. Selain itu dengan adanya museum dapat menjadi sumber referensi sejarah dan kajian ilmu pengetahuan. Sehingga dengan adanya museum dapat ditarik benang merah perkembangan suatu bangsa dari waktu ke waktu.

Tatkala saya memasuki pintu gerbang museum NTB saya disambut oleh pak Ubed dan dipersilakan memasuki ruangan. Satu jam berada di ruang museum, saya menuju pintu keluar. Saat itu pula pak Ubed masih berada di tempat penjagaan pintu masuk museum.

Saya sempatkan dialog kecil dengan pak Ubed. Belakangan pak Ubed tertarik dengan isi dialog. Berlanjut saya diajak masuk ruang kerja beliau dengan menunjukkan beberapa bagian koleksi. Terutama tentang koleksi batik.

Pada kesempatan itu saya sampaikan bahwa saya agak cukup mengerti tentang batik dan bagaimana merawatnya. Tatkala masih bermukim di Jogja saya berkecimpung banyak tentang proses pembatikan. Lagi pula pernah belajar restorasi batik lukis yang dipandu oleh Profesor Sonada dari Japan, atas prakarsa museum Seni Sono, Yogyakarta.

Dokpri
Dokpri


Gayung bersambut sesaat kemudian, karena waktu salat Jumat kian mendekat saya mohon pamit. Pak Ubed memberi hadiah untuk saya sebuah buku berjudul Pengkajian Koleksi Alat Permainan Rakyat Gasing Lombok. Terima kasih, pak Ubed, sukses selalu Museum Negeri Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Imam Muhayat, Agustus 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun