Mohon tunggu...
Imam Muhayat
Imam Muhayat Mohon Tunggu... Dosen - Karakter - Kompetensi - literasi

menyelam jauh ke dasar kedalaman jejak anak pulau

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pejalan Kaki

13 Maret 2022   16:20 Diperbarui: 13 Maret 2022   16:29 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cakrawalamu yang kelabu itu luka
Ia mengaduk-aduk hendak selimuti ufuk, bagai mentari mengusir halimun di senja kemarau

Fajar pun cerah bangkit dari balik kegelapan
Seberkas cahaya membasuh wajahmu
Tapi kau sendiri terlena, seperti percikan kasturi terbawa ombak
Mewangi ke segala arah
Hilang aroma di bibir pantai

Bentang arah yang tak kau kenali
Telah menghanyutkan  batas tepian Ditelan dasar pusaran yang gelap
Titah lainlah yang membawanya memasuki cahaya

Sekiranya tidak segera kau sadari
Bola mata kian meradang
Ambang batas terus memerah
Memanah, meski sekali pun tidak pernah terjamah

2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun