Bagaimana mungkin ‘penyek’ tidak menjadi buah bibir?
Semakin panjang ‘penyekjekan’ bisa jadi bahan ejekan
Layaknya korban impitan dan injakan tanpa tabir
Selalu salah seberapa polah yang dipantas-pantaskan
“Irage tidak suka nama itu,” serempak suara
“Bagaimana kalau Pandawa?” Kilahnya
“Bukit indah aslinya, gala-gala tinggal sematnya,” serunya
“Kren, kan, jadinya!” Semua puas keputusan bersama
Uraian kian tajam terawang masa silam
Berlabuh pada ladang-ladang Kurusetra
Gemerlap lampu di Hastinapura
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!