Foto: Pintu gerbang Tol Laut Bali Mandara, dokumen pribadi
Banyak orang yang dapat menikmati sunset atau sunrise yang dapat dilihat jelas dari posisi tertentu dengan pandangannya sendiri. Biasanya momen seperti itu dapat dibidik dari tempat yang paling bawah atau justru pada ketinggian yang paling atas. Misalnya, di laut adalah tempat yang paling rendah malah dapat membidik dengan jelas karena cakrawala ufuk sama sekali tidak terhalang oleh benda lain yang ada di bumi. Misalnya pohon, bangunan, gunung, mercusuar, dll. Juga pada ketinggian tertentu justru dapat juga menyasikan dengan jelas sunset atau sunrise karena juga sama cakarawala ufuk tidak tertutup oleh penghalang apa pun yang ada di depan pandangan yang dapat mengantarkan kesan keindahan atau kesyaduan.
Tidak jarang orang dengan susah payah mendaki gunung tertinggi di dunia hanya agar dapat menyaksikan dengan jelas sunset atau sunrise dari ketinggian gunung tertentu. Mereka juga jauh-jauh pergi pada suatu tempat dengan tujuan yang sama untuk mengambil momen yang syahdu atau indah itu tidak lewat begitu saja. Sunset atau sunrise memang irama hati bagi yang rela hati memaknai fenomena alam yang diciptakanNya penuh keajaiban dalam simbol alam.
Sebagaimana pada film … pada scene dialog jiwa antara Sang Aktris dengan … juga menghadirkan nuansa sunset berirama kesyahduan menikam jiwa terlukis jelas pada tayangan film tersebut. Ooow, alangkah syahdunya sunset dapat mengurai kata dalam remasan hati. Ooow, alangkah indah sunrise mengepak-ngepakkan sayapnya irama bunga hati nan indah menawan. Sunset atau sunrise memang ia sendiri dan bukan siapa-siapa.
Saat melintas di atas Tol Laut Bali Mandara itulah bersamaan pula saya dapat menyaksikan langsung sunset pertanda senja akan segera menjemput malam. Sejenak saya menepi mengabadikan momen sunset yang kata orang nan indah menawan dan ada sebagian orang lain mengatakan irama kesyahduan yang tak terperi. Cara pandang memang sama sekali tidak dapat disamakan. Menyamakan hanya akan memperpanjang perbedaan. Toh saat ini manakala dapat membidik sunset dengan penuh lapang. Esok hari juga masih ada waktu menjemput sunrise dalam kegembiraan. Imam Muhayat, Bali, 27 Oktober 2014.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H