[caption id="attachment_336482" align="aligncenter" width="640" caption="Foto Vihara Satya Dharma, Benoa, Denpasar, dokumen Imam Muhayat"][/caption]
Vihara ini ditata sedemikian lapang dengan halaman yang luas. Beberapa kali ingin mengunjungi tempat ibadat ini, tetapi belum ada kesempatan yang tepat. Baru, pada 18/11 pukul 16.00 wita sembari berangkat mengajar pada malam harinya saya sempatkan mengunjungi tempat ibadat tersebut. Kunjungan ini tidak bersifat kunjungan resmi. Tetapi kemauan kompasianer sendiri ingin menyaksikan langsung tempat ibadat tersebut.
Vihara Satya Dharma berdiri sejak tahun 2012 yang diresmikan oleh wakil Gubernur Bali Drs. Puspayoga. Di sana sini terdapat tulisan style China yang saya sendiri, maaf, tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan tulisan tersebut. Dominasi warna Vihara merah bata menjadi daya tariknya. Ornamen style bangunan mempunyai ciri khas Chinese sudah menunjukkan identitas sekaligus kesan dan pesan yang diusung dengan style tersebut. Terasa kecermatan disply konsep bangunan diolah secara apik dari tembok hingga atas bangunan.
[caption id="attachment_336483" align="aligncenter" width="640" caption="Foto kompasianer, Imam Muhayat di depan prasasti Vihara diresmikan oleh Wagub Bali Drs. Puspayoga, dokumen pribadi"]
Vihara ini berdiri di wilayah Benoa, Denpasar, berada di sebelah kiri dari arah Jalan Tol Bali Mandara. Tempatnya sangat strategis mudah dijangkau dari arah Nusa Dua, Kuta, Denpasar, dan Sanur. Sebagaimana informasi yang disampaikan oleh petugas di tempat tersebut, Vihara ini digunakan tempat ibadat setiap bulan dua kali pada saat purnama dan tilem. Pada hari-hari tersebut tempat ini ramai dikunjungi oleh umatnya, di mana Vihara ini dibangun atas peran serta Kasdi Taman sebagai ketua yayasan.
[caption id="attachment_336485" align="aligncenter" width="640" caption="Foto prasasti yang ditandatangani ketua yayasan, Kasdi Taman, dokpri"]
Suatu ketika pada malam hari, saat kompasianer melewati jalan itu banyak umat lain berkunjung sekadar mengambil gambar. Dengan ornamen lampu hias yang dipasang pada malam hari menambah semarak Vihara tersebut.
Kunjungan ini dimaknai oleh kompasianer sebagai bentuk sapaan keakraban. Mengenal dari dekat tempat ibadat umat lain. Hal ini penting bagi kompasianer karena selama ini kompasianer sebagai individu aktif di forum FKUB Kabupaten Badung, Bali. Kiranya dengan kunjungan itu dapat dimaknai jalinan hubungan antarsesama betapa pun ada perbedaan keyakinan yang dianut oleh kompasianer. Hubungan antar sesama perlu dipupuk dan keyakinan adalah masing-masing sesuai yang telah dianutnya.
[caption id="attachment_336486" align="aligncenter" width="640" caption="Foto fokus bangunan utama Vihara, dokumen Imam Muhayat"]
Hubungan baik antarsesama merupakan inti anjuran semua ajaran agama. Selain itu, terjalinnya hubungan baik antarsesama juga dapat menciptakan kerjasama berbagai bidang diantaranya adalah bidang sosial, ekonomi, peningkatan taraf hidup dan masih banyak yang lain kemanfaatannya. Sebaliknya manakala terjadi hubungan yang kurang baik hanya akan mendatangkan kemudaratan dalam segenap kepentingan dalam kehidupan.
Demikian catatan kunjungan pada Vihara Satya Dharma di sela-sela kesibukan kompasianer. Tidak lain bertujuan menjalin kerekatan hubungan antarsesama beda keyakinan namun tidak menghalangi saling mengunjungi agar dapat berbagi kearifan hidup dalam segenap kehidupan. Diharapkan akan selalu terciptanya ketenteraman dan kedamaikan hidup di Bali khususnya dan masyarakat Indonesia. Imam Muhayat, Bali 18 Nopember 2014.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H