(Photo: pb-pbsi.org)
Kiprah pebulutangkis tunggal putri Indonesia sudah kehilangan tajinya, sektor yang dulunya sering menyumbangkan prestasi-prestasi membanggakan ini sekarang malah menjadi sektor yang paling memprihatinkan. Menyusul hasil buruk yang ditorehkan para srikandi-srikandi Indonesia dibeberapa turnamen terakhir.
Contohnya saja pekan lalu di turnamen Indonesia Open Premiere Super Series , dimana tidak ada satupun wakil tunggal putri Indonesia, yang menjajaki perempat final. Malah hanya satu tunggal putri yang tersisa dibabak kedua, yakni Aprilia Yuswandari sebelum dikalahkan unggulan kelima asal India, Saina Nehwal, yang juga menjuarai turnamen dengan total hadiah USD 65.000 dengan rubber game. Dengan dukungan penontonpun, tunggal putri Indonesia tidak bisa berbuat banyak.
Kegagalan di Indonesia, kembali terulang di kejuaraan Singapura Terbuka yang berlangsung dari tanggal 19 Juni 2012, kemaren. Wakil-wakil tunggal putri Indonesia tumbang dibabak pertama oleh lawan-lawannya. Maria Febe Kusumastuti tak bisa berbuat banyak ketika harus mengakui ketangguhan pebulutangkis Hongkong, Yip Pui Yin, 2-16 21-17. Sedangkan Aprilia Yuswandari harus takluk ditangan "Bocah Ajaib" asal Taiwan, Tai Tzu Ying. Dan Lindaweni Fanetri harus gagal ditangan Petya Nedelcheva, pemain Bulgaria ini berhasil mengalahkan pemain Indonesia ini dengan21-11 14-21 22-20.
Padahal Indonesia masih memiliki asa meraih gelar dari Adrianti Firdasari, namun sayang Firda membatalkan dirinya untuk mengikuti turnamen ini. Lanataran cedera yang dideritanya saat menghadapi Wang Yihan di Indonesia Open pekan kemaren.
Seburuk inikah prestasi Tunggal Putri Kita?
-@ImamMaulana29-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H