Mohon tunggu...
Imam Mashudi Latif
Imam Mashudi Latif Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Darul 'Ulum Jombang

Menyukai bacaan-bacaan ringan untuk dikembangkan sebagai ide tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Suasana Pilkada 2024

27 November 2024   13:15 Diperbarui: 27 November 2024   13:21 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagian depan TPS (dokumen pribadi)

Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, suasana di tempat tinggal penulis cukup kondusif meskipun ada perbedaan pendapat di kalangan masyarakat. Keadaan ini sudah berlangsung sejak pendaftaran pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati serta paslon gubernur dan wakil gubernur.

Para calon kepala daerah berusaha memperkenalkan diri dan mencari dukungan dengan berbagai cara. Ada yang memasang baliho di tepi jalan. Ada juga yang mengadakan acara dengan menarik minat warga, seperti jalan sehat dengan berbagai macam hadiah. 

Dengan perkembangan teknologi, ada juga calon kepala daerah yang memperkenalkan diri dan mencari dukungan melalui media sosial (WhatsApp, Facebook, Instagram, dan sebagainya). 

Dengan cara ini, mereka bisa lebih dikenal, bahkan oleh orang yang berada di luar daerah pilihannya. Mereka mungkin tidak mengharuskan teman atau pengikut untuk memilihnya, tetapi minimal minta didoakan.

Mendekati hari pemungutan suara, pembagian uang oleh calon kepala daerah biasanya semakin marak. Di kalangan masyarakat dikenal berbagai istilah, seperti "serangan fajar", "bom-boman", dan lain-lain. Namun, pada Pilkada 2024, di lingkungan tempat tinggal penulis tidak banyak "serangan" semacam itu. Hanya ada pembagian sarung untuk warga di sekitar tempat tinggal salah satu paslon pada malam hari menjelang pemungutan suara. 

Calon kepala daerah tentu juga berupaya mencari dukungan sebanyak banyaknya. Visi dan misinya dipublikasikan dengan berbagai media. Komisi Pemilihan Umum juga telah menyelenggarakan debat paslon yang bisa disaksikan oleh masyarakat. Bagi masyarakat, masing-masing pasangan calon kepala daerah mempunyai kelebihan dan kekurangan. Hal inilah yang menjadi pertimbangan untuk menentukan pilihan.

Tiap orang bebas menentukan pilihannya. Namun, perbedaan pilihan kadang-kadang menimbulkan suasana yang kurang harmonis. Contohnya adalah media sosial yang berisi perdebatan di antara para pendukung calon kepala daerah. 

Meskipun demikian, perdebatan di media sosial tidak terlalu berdampak pada kehidupan nyata di lingkungan masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat tampak hidup rukun meskipun beda pilihan.

Sebagaimana sudah dijadwalkan, pemungutan suara dilaksanakan pada Rabu, 27 November 2024. Tempat Pemungutan Suara (TPS) sudah disiapkan sejak beberapa hari sebelum pelaksanaan. Adapun surat pemberitahuan pemungutan suara untuk pemilih dikirimkan dua hari sebelum pelaksanaan. Penulis mendapat surat untuk memilih di TPS 006. Padahal, ada TPS yang lebih dekat dengan tempat tinggal penulis, yaitu TPS 009.

Namun, pelaksanaan pemungutan suara untuk Pilkada tahun ini tampak kurang semarak, tidak semeriah pemilihan presiden (pilpres) maupun pemilihan legislatif (pileg) pada tahun yang sama. Bahkan, panitia berkali-kali mengumumkan kepada warga agar segera memenuhi hak pilihnya.

Penulis berharap siapa pun yang terpilih bisa menjaga kepercayaan yang telah diberikan. Semoga bangsa Indonesia semakin sejahtera, adil dan makmur, sebagaimana dicita-citakan oleh para pejuang kemerdekaan dan para pendiri bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun