Mohon tunggu...
Imam Is
Imam Is Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Sosial | Budaya | Wisata | Life style | Alam | Kuliner | Sosok | Peristiwa | Hobi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berkah Pembuat Ketupat Lebaran, Omzet 3 Juta Perhari di Hari Raya Idul Fitri

13 April 2024   21:26 Diperbarui: 13 April 2024   21:40 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MADIUN, 13 April 2024 - Pembuat ketupat lebaran di Kota Madiun, Jawa Timur ketiban berkah pada Hari Raya Idul Fitri tahun 2024 ini. Betapa tidak, permintaan ketupat yang sudah matang kini mulai ramai untuk pemenuhan pasar di seputaran Kota Madiun.

Yeti Setyorini, pembuat ketupat lebaran asal Kelurahan Manisrejo, Kota Madiun mengaku, pada awal lebaran atau hari pertama Idul Fitri permintaan ketupat lebaran belum terlalu signifikan. Dihari pertama, paling banyak diminati adalah lontong yang biasanya disantap bersama dengan sayur.

"Pas hari pertama paling banyak lontong yang dipesan, ketupat paling hanya separuhnya saja ," kata Yeti sambil mengisi selongsong ketupat.

Namun, pada H+1 lebaran permintaan ketupat mulai ramai dicari oleh pembeli. Ada dua jenis ketupat yang ia produksi. Yakni ketupat jenis Sinto dan ketupat jenis lepet. Perlu diketahui dua jenis ketupat ini terdapat perbedaan. Ketupat Sinto berisi beras dan ketupat lepet biasanya berisi ketan yang dicampur irisan kelapa muda.

Ketupat matang dijajakan di tepi jalan depan rumah. Foto : ( dok. Imam )
Ketupat matang dijajakan di tepi jalan depan rumah. Foto : ( dok. Imam )
"Tentunya berbeda, kalau yang ini (ketupat Sinto) isinya dari beras, tapi yang ketupat lepet ini dari beras ketan ," ungkapnya.

Adanya kenaikan harga beras dan ketan bahan isian untuk pembuatan ketupat, membuat ketupat matang kini naik harga dibanding saat Idul Fitri tahun 2023 lalu. Jika pada tahun lalu setiap satu ikat berisi 10 biji ketupat dijual dengan harga 20 ribu rupiah, kini satu ikat berisi 10 biji ketupat dijual dengan harga 30 ribu rupiah, baik ketupat Sinto maupun ketupat lepet.

Ketupat sinto dan ketupat lepet. Foto : (dok. Imam )
Ketupat sinto dan ketupat lepet. Foto : (dok. Imam )
"Memang ada kenaikan harga tahun ini. Satu ikat berisi sepuluh sekarang 30 ribu, lepet sama juga 30 ribu rupiah, lontong 3 ribu rupiah satu bijinya," terangnya Yeti Setyorini.

Dalam sekali produksi, setidaknya ia membutuhkan sekitar satu kuintal beras dan juga ketan. Mempekerjakan dua orang saudaranya, dalam sehari ia juga dapat memproduksi hingga 3000 ketupat matang yang akan dijajakan di pinggir jalan depan rumahnya. Pembeli akan datang sendiri untuk memilih ketupat yang diinginkan.

Produksi ketupat, sudah menjadi rutinitas Yeti Setyorini setiap hari raya Idul Fitri tiba. Selain memenuhi permintaan pasar, ketupat biasanya juga dibeli oleh para pemudik yang sedang pulang ke kampung halaman. Tidak tanggung - tanggung, pada momentum lebaran, omzet yang didapatnya mencapai 3 hingga 4 juta rupiah perhari.

"Yang di pasar - pasar seperti pasar besar dan pasar sleko biasa ambil sendiri kesini. Nanti dijual lagi. Alhamdulillah, setiap hari omzet sekitar 3 hingga 4 jutaan selama perayaan Idul Fitri ," pungkasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun