Mohon tunggu...
Imam Maarif
Imam Maarif Mohon Tunggu... pns -

Manusia biasa yang mencoba meraih mimpi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud featured

Ada yang Unik dari Tradisi Malam Takbiran di Demak

31 Juli 2015   01:34 Diperbarui: 24 Juni 2017   10:18 8137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam Idul Fitri, atau lebih akrab di telinga masyarakat sebagai malam takbiran, malam dimana semua muslim merayakan hari kemenangan. Malam dimana takbir berkumandang, menyuarakan kebesaran Allah. Yang kadang diselingi suara keras kembang api yang memperindah langit di malam tersebut.

Namun ada yang unik dengan perayaan malam takbiran di Kecamatan Karangawen, Kabulaten Demak. Perayaan malam takbiran disini tak kalah dengan pawai ogoh-ogoh oleh masyarakat Hindu Bali.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Beberapa hari menjelang malam takbiran setiap RT di hampir semua desa dan dusun telah bersiap membuat arak-arakan. Yang berupa hewan, manusia, mahluk hayalan berupa monster dan mahluk mitologi, atau pun bangunan berupa masjid dan lain sebagainya. Bahkan saya melihat ada salah satu desa yang membuat Kyubi; yaitu mahluk monster musang berekor sembilang dari serial kartun Naruto. Dengan bergotong royong dan dana swadaya mereka berusaha membuatnya menjadi sebaik atau seunik mungkin.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Hingga tiba di saat malam yang ditunggu. Semua warga menunggu di depan rumah masing-masing untuk menyaksikan pawai arak-arak dengan bentuk unik dan menarik. Pawai keliling desa dengan lantunan takbir yang diiringi kendang dan iringat musik ala dangdut pantura, menambah keunikan malam takbiran di sini. Semua warga antusias menyaksikan pawai tersebut dan tak pelak ada yang ikut berjoget karena iringan kendang yang semarak.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
 Beberapa tahun lalu, pawai arak-arakan ini dilaksanakan di ibukota kecamatan dengan lebih meriah, yang diikuti peserta perwakilan dari masing-masing dusun. Namun hal tersebut mengakibatkan kemacetan luar biasa di jalan provinsi yang juga menjadi salah satu jalur mudik alternatif menuju jawa timur via grobogan. Sehingga sekarang pawai ini dilaksanakan di masing-masing desa.
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Akulturasi antara perayaan besar umat muslim, kreatifitas seni dan musik tradisional, Menjadikan perayaan malam takbiran di demak ini unik dan menarik untuk disaksikan dan sepatutnya dilestarikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun