Memang sudah sifat naluriahnya manusia jika ingin disenangi dan dihormati oleh semua orang. Tetapi, di dalam realitanya tidak mungkin semua orang akan suka dengan kita. Pasti ada saja yang tidak suka.
Banyak variabel yang menyebabkan kenapa mereka bisa tidak menyukai kita. Dari hal yang sepele sampai yang paling kompleks. Ketika Kita 'tidak sengaja' melakukan kesalahan, akan ada banyak orang yang tidak suka. Jikalau melakukan hal yang benar pun, tetap saja ada yang iri dengki dengan kita.
Gampang saja jika ingin orang menyukai/menyenangi kita sebenarnya. Menurut paham saya, ada dua cara yang paling efektif untuk mencapai hal tersebut. Yang pertama, memenuhi ekspektasi mereka. Dan yang kedua, Berprestasi setinggi-tingginya. Anda tinggal pilih ingin menggunakan metode yang mana.
1. Memenuhi ekspektasi mereka
Jika ingin menggunakan cara yang pertama, kita harus siap menanggung konsekuensi yang akan terjadi setelahnya. Kita harus siap Kehilangan jati diri dan idealisme kita. "Loh kok gitu?" Iya, karena ekspektasi mereka, belum tentu apa yang menjadi keinginan kita.Â
2. Berprestasi setinggi-tingginya
Dan cara yang kedua adalah, dengan kita berprestasi setinggi-tingginya. Toh, ketika kita berprestasi, memiliki banyak pencapaian dalam bidang akademik, karier, finansial, kaya akan wawasan dan sebagainya, mereka pasti akan senang dan kagum atau menghormati kita. Yaa ... walaupun mungkin ada rasa iri yang tersimpan di dada, wkwk. Jadi, untuk apa menyenangkan orang lain? Ketika kita berbuat baik dalam tutur kata dan perilaku, selagi tidak merugikan orang lain, itu saja sudah cukup. Urusan mereka suka atau tidak dengan kita, tidak usah di pikirkan. Huftt .... Persetan dengan itu semua!
Nah, saya jadi teringat dengan filosofi stoicisme, yang di dalamnya terdapat sebuah konsep bernama DIKOTOMI KENDALI. Dalam konsep tersebut dijelaskan bahwa, ada sesuatu yang bisa kita kendalikan, dan yang tidak bisa kita kendalikan.Â
Yang bisa kita kendalikan ada dua. Pikiran dan perbuatan/perilaku kita. Sudah cukup, hanya dua itu saja. Dan sisanya tidak bisa kita kendalikan. Jadi, cukup stay positif dan berprilaku yang baik.Â
Reaksi orang lain itu sudah bukan termasuk ranahnya kita lagi. Itu masalah mereka, mau suka atau tidak suka dengan kita. Jadi, untuk apa menjadi disenangi setiap orang? Karena tujuan kita hidup bukan untuk memenuhi "ekspektasi" melainkan untuk menjadi "bermanfaat" di lingkungan kita. Sesuatu yang baik belum tentu benar, dan sesuatu yang benar sudah pasti baik.