[caption id="attachment_380925" align="aligncenter" width="550" caption="Foto: Peka News"][/caption]
Soal tuduhan pemerintahan Jokowi kepada mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait hutang Indonesia ke lembaga IMF memang menarik perhatian publik. SBY sudah menyatakan hutang Indonesia sudah lunas kepada IMF pada tahun 2006. Tapi Jokowi tidak percaya, lalu mengatakan Indonesia masih punya hutang ke IMF.
Pernyataan Presiden Jokowi tidak percaya jelas merupakan upaya pembodohan publik, arahnya adalah membully Presiden Jokowi. Padahal tujuan penjelasan Jokowi tersebut tidak tercetus sedikitpun kata-kata tidak percaya.
Jokowi menjelaskan bahwa memang betul Indonesia tidak mempunyai lagi hutang kepada IMF sejak tahun 2006. Dan sejak tahun itu pula Indonesia tidak pernah mengajukan hutang baru kepada IMF. Selama ini respon publik terhadap pernyataan Presiden Jokowi semata-mata miss komunikasi .
Berdasarkan data Bank Indonesia, ternyata ada pinjaman baru lagi dari IMF pada tahun 2009 sebesar USD 3,093 miliar. Pemerintah menegaskan, utang itu masih ada sampai saat ini.Di tahun 2006 memang kita tidak memiliki utang dengan IMF, tapi muncul lagi tahun 2009.
Besarnya sekitar USD 3 miliar dan itu masih ada sampai hari ini. Sedangkan data statistik utang luar negeri Indonesiayang dipublikasi oleh BI menyebutkan bahwa Indonesia mempunyai hutang US$ 2,79 miliar per Januari 2015.
Sebenarnya nilai itu adalah bukan Hutang melainkan sebagai cadangan khusus , atau merupakan hak penarikan khusus ( apecial drawing rights/SDR) atau alokasi kuota pinjaman bagi negara anggota IMF. SDR sebenarnya merupakan spesial pinjaman siaga dalam rangka pengelolaan devisa negara. SDR tidak lebih dari sekedar fasilitas pinjaman sewaktu-waktu bila terjadi masalah perekonomian secara nasional.
Pernyataan Jokowi, sempat menjadi polemik antara Presiden Jokowi dengan mantan Presiden SBY. Jika diruntut maksud pernyataan Jokowi adalah, tidak ada maksud melempar isue negatif kepada mantan Presiden ke 6 itu bahwa SBY di masa pemerintahannya tidak mampu membayar hutang kepada IMF, pernyataan adalah sebaliknya Hutang IMF di tahun 2006 telah dibayat lunas oleh pemerintahan SBY.
Berikut klarifikasi SBY dalam twitternya terhadap pernyataan Presiden Jokowi,"SBY: Indonesia Sudah Melunasi Seluruh Utang IMF di Tahun 2006" by @SBYudhoyono.Maaf, saya terpaksa mengoreksi pernyataan Presiden Jokowi ttg utang IMF yg dimuat di harian Rakyat Merdeka kemarin, tgl 27 April 2015. *SBY*.
Pak Jokowi mengatakan yg intinya Indonesia masih pinjam uang ke IMF, berarti kita dianggap masih punya utang kepada IMF. *SBY*. Saya harus mengatakan bahwa pernyataan Pak Jokowi tsb (tesebut. Pen) salah. Indonesia sudah melunasi semua utang kpd IMF pada th 2006 lalu. *SBY*.
Sejak 2006, Indonesia tidak jadi pasien IMF. Tidak lagi didikte IMF. Kita merdeka & berdaulat utk merancang pembangunan ekonomi kita. *SBY*.Utang Indonesia ke IMF yg keseluruhannya berjumlah US $ 9,1 milyar, sisanya telah kita lunasi th 2006, 4 th lebih cepat dari jadwal. *SBY*.Dulu, sebagai Presiden Indonesia, keputusan utk percepat pelunasan utang IMF itu saya ambil
Namanya SBY dari jaman sipapun selalu sangat sensitif. Semua orang tahu itu pemimpin yang satu ini sangat mudah tersinggung, tidak bisa kesenggol sedikitpun perasaan hatinya. Orang bilang SBY berperasaan halus kayak perempuan.
Sepertinya tidak sesuai dengan besar badannya berpangkat Jenderal pula. Seandainya dia lebih banyak membaca berita lain untuk referensi niscaya akan menemukan berita penyeimbang, yang menjelaskan secara kronologis munculnya berita Indonesia mempunyai Hutang kepada IMF sebesar hutang US$ 2,79 miliar per Januari 2015.
Namun kenyataannya berdasarkan data Bank Indonesia, ternyata ada pinjaman baru lagi dari IMF pada tahun 2009 sebesar USD 3,093 miliar. Menurut Menteri sekretatis kabinet Andy bahwa utang kepada IMF 2006 memang telah dilunasi tetapi muncul lagi tahun 2009. Besarnya sekitar USD 3 miliar dan itu masih ada sampai hari ini," ujar Andi di kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (28/4).
Pernyataan Andy diperkuat dengan penyelidikan oleh Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) , yang menolak semua pernyataan SBY, sebab menurut Fitra sampai saat ini Indonesia masih mencicil hutangnya kepada IMFberupa dana iuran wajib keanggotaan setiap tahun. Nilai total pembayaran cicilan iuran selama untuk periode 1999-2013sebesar Rp 35 Triliun.
Selain itu kata Andi, ada pula penambahan utang Indonesia di pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla di IMF pada November 2014 sebesar USD 2,9 miliar. Kemudian pada Februari lalu ada tambahan utang USD 2,8 miliar.
Andimenambahkan, jumlah utang itu berdasarkan data dari Statistik Utang Luar Negeri Indonesia April 2015 di BI dan Kemenkeu. "Utang IMF itu utang moneter untuk jaga cadangan devisa kita. Bukan utang fiskal yang bisa untuk membangun," tandas Andi
Ringkasnya, berdasarkantwitternya SBY, terhadap pernyataan Presiden Jokowi
1.Indonesia tidak lagi punya hutang terhadap IMF
2.Indonesia tidak lagi menjadi piaraan IMF dalam mengelolan Sumber Daya Alam, air, kelautan, pertambangan,
3.Pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif tinggi cadangan devisa Indonesia dinilai cukup
4.Bangsa Indonesia mampu menempatkan martabatnya setara dengan negara-negara maju lainnya.
(http://www.imf.org/external/np/fin/tad/exfin2.aspx?memberKey1=440&date1key=2015-03-31
http://www.pekanews.com/2015/04/begini-cara-sby-bungkam-jokowi-terkait.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H