Warna Kabinet Presiden Jokowidodo kemungkinan besar akan berbeda dengan kabinet-kabinet yang pernah ada selama ini pada masa pemerintahan sebelumnya. Kabinet Jokowidodo, menjadi harapan banyak pihak dari kalangan rakyat, sampai dengan para politisi, yaitu kabinet yang memiliki kepemimpinan, kompetensi tinggi, professional, integritas, daya kerja yang kuat berorientasi untuk kepentingan rakyat.
Komposisi menteri dalam kabinet Jokowi, pasti tidak akan jauh dari dua pertimbangan pokok, pertama, menyangkut harapan publik yang demikian besar akan terlaksananya dengan baik semua program kerja Bapak Jokowidodo yang sering dilontarkan dalam kampanye beberapa waktu lalu.
Kedua, tentu harus mempertimbangkan dengan masak akan dinamika politik yang sedang berlangsung. Bapak Presiden Jokowidodo menyadari sepenuhnya bahwa tanpa dukungan parlemen, pasti hambatan bakalan menghadangnya, tanpa basa-basi.
Oleh sebab itu Kabinet yang telah memiliki kepemimpinan, tingkat kompetensi tinggi, integritas, daya kerja yang kuat, dan seterusnya seperti yang telah disebutkan diatas, masih belum cukup apabila kurangnya memiliki keahlian komunikasi politik, khususnya dengan anggota-anggota parlemen dan kepada rakyat pada umumnya.
Untuk itu Komposisi kabinet Jokowidodo yang telah banyak beredar dikalangan masyarakat yang terdiri dari 18 orang menteri diambil dari para professional dalam bidangnya, dan 15 orang dari lingkungan partai politik namun masih dengan kriteria-kriteria tertentu, dirasa cukup memadai.
Untuk keahlian dibidang komunikasi terapan, tak tertandingi oleh siapapun, adalah Presiden RI itu sendiri, oleh sebab itu dapat diyakini bahwa Bapak Jokowi akan menjadi guru langsung para menteri-menterinya, untuk bidang atau spesialisasi komunikasai terapan yang selama ini diterapkan oleh Bapak Jokowidodo.
Yaitu komunikasi ala Jokowidodo yang dikenal selama ini oleh masyarakat dan sudah menjadi kajian populer ditingkat akademisi dan para peneliti, sebagai Strategi komunikasi “Meja Makan” dan “ Blusukan”.
Namun apakah dalam praktenya nanti para menteri akan mengadopsi persis seperti BapakJokowidodo ? Jawabannya tentu tidak.
Nah disinilah diperlukan kecerdasan bagi setiap menteri-menterinya, untuk mempraktekan, mengelola, strategi komunikasi tersebut disesuaikan dengan: 1. sifat dan beban kerja masing-masing menteri, 2. Karakter yang dimiliki oleh menteri yang bersangkutan, 3. Kemampuan dan kekuatan setiap menteri dalam mempengaruhi lawan berkomunikasi, 4. Kesan harus ditekankan anggota parlemen atau lawan komunikasinya, bahwa kepentingan rakyat yang menjadi tujuan. 5. Memberikan kesan yang selalu positif 6. Tahan banting, tidak mudah marah, alias harus sabar, lebar dadanya selebar lautan luas, persis kaya Jokowidodo.
Tetapi dengan semangat Bapak Jokowidodo yang mengebu-begu, kerja,kerja, kerja, hal ini akan banyak membantu para menteri-menterinya untuk bekerja sangat keras, dedikasi tinggi, jujur, sepenuhnya dengan ta’zim mengikuti sang pemimpin baru, pemimpin Indonesia untuk semua.
Dan yang pasti Kabinet Jokowidodo, akan sangat berbeda dengan kabinet-kabinet yang telah pernah ada di pemerintahan sebelumnya, yaitu Kabinet yang mencerminkan kehendak rakyat, yang dipilih oleh pemimpin pilihan rakyat. Lihat saja penyambutan kepada Jokowidodo ketika kampanye di Istora senayan, Penyambutan rakyat dari semua lapisan yang diselenggarakan di Monas, seuasai pelantikan Bapak Jokowi menjadi Presiden, bagaikan lautan manusia dari pagi hingga malam hari, bahkan penyambutan luar biasa datang dari musisi luar negeri.