Sekilas Potret Susi,
Susi Pudjiastuti, beliau kini tidak lagi seorang CEO di banyak perusahaan, karena pemerintahan Jokowidodo telah memberikan kepercayaannya untuk mengemban amanah sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan kabinet Kerja.
Wanita baja yang asli kelahiran Pangandaran ini telah membuktikan secara nyata kepada publik bahwa keyakinan untuk berbuat sesuatu pasti akan ada jalan, dengan keyakinannya bahwa setiap manusia diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk memilih jalan hidupnya.
Susi termasuk salah satu wanita Indonesia yang sangat mandiri, tidak suka menggantungkan kepada orang lain, karena ketergantungan akan mengurangi kemandirian. Menurutnya Indonesia memerlukan pemimpin masa depan, yakni seorang pemimpin yang berani mengambil resiko dalam mengarungi kehidupan.
Gelora dan semangat jiwanya menjadikan ia termasuk wanita Indonesia yang berjiwa nasionalis, rasa persatuan kebhinekaannya mendarah daging dalam jiwanya.
Murah hati, kepada siapapun juga, terutama kepada nelayandan petani miskin, seorang yang sangat ringan tangan membantu kepada saudara-saudaranya sesama bangsa ini yang membutuhkan bantuannya, bahkan gaji sebagai seorang menteri akan disumbangkan kepada para nelayan untuk seumur jabatannya.
Kedermawanannya untuk menolong orang kesusahan, dibuktikan ketika peristiwa syunami yang dahsyat, sehingga menggugah hati seorang Susi Pujiastuti untuk segera mengulurkan bantuan secepatnya, dan ia bawa sendiri dengan pesawat pribadinya.
Menurutnya setiap anak bangsa ini harus mampu mampu berbuat sesuatu untuk orang lain karena kita pasti bisa & segera harus memutuskan untuk melakukannya.
Menurutnya yang ia lakukan hanyalah sebagian dari tujuan anak bangsa untuk menjadi bagian dari Indonesia, ikut berpartisipasi menjaga NKRI. Susi berpesan untuk para pemimpin masa depan Indonesia, mulailah ubah pola pikir kita, untuk selalu mau bekerja keras jangan berleha-leha.Sangatlah tidak pantas di negeri yang kaya raya; kita menjadi miskin. Seperti tikus mati di lumbung padi. Sumber daya apa yang kita tidak punyai di negeri ini?
Indonesia banyak melakukan kebodohan,
Menurut Susi, salah satu kebodohan Indonesia terjadi pada 2004, saat Amerika Serikat mengeluarkan kebijakan tariff barrier atau proteks tarif berupa dumping produk laut terhadap lima negara, antara lain Cina, Thailand, dan Vietnam, ternyata pemerintah Indonesia tidak dapat memanfaatkan secata optimal kesempatan emas, untuk merebut pasar asing.