Mohon tunggu...
Imam Kodri
Imam Kodri Mohon Tunggu... - -

Formal Education Background in UPDM (B) Of Bachelor’s Degree of Politics and Social Science, majoring of Public Administration and Master Degree, Majoring of Human Resources. Worked in various private companies over 30 years, such as: PT. Pan Brothers Textile as HRD Assistant Manager, PT. Sumber Makmur as HRD Manager, General Personnel Manager at PT. Bangun Perkarsa Adhitamasentra, Senior Manager of HRD and General affair at PT. Indoraya Giriperkarsa, Headmaster of Kelapa Dua High School, and the last, Head of the General Bureau and Human Resources at ISTN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Poros Maritim Dunia, Jokowidodo tidak “Vivere Pericoloso”

12 November 2014   14:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:00 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Dalam menjalankan politik luar negeri, Indonesia masih memegang teguh seperti yang diamanatkan oleh konstitusi UUD ’45, yakni politik luar negeri yang bebas aktif, bebas berarti tidak berpihak kepada blok manapun juga. Semasa perang dingin dikenal dengan blok barat yang dikomandoi Amerika Serikat dan blok timur yang tergabung dalam kerja sama politik dan militer dibawah asuhan USSR (Uni Sovyet). Perkembangan setelah pudarnya USSR,kiblat pesaing Amerika berubah arah yakni Republik Rakyat Cina, paradigama persaingan yang semula ideologi, kini bergeser lebih luas meliputi semua sektor kehidupan mulai dari politik, ekonomi, sosial, kebudayaan, teknologi, sampai dengan militer. Dari berbagai aspek sebarannya menjadikan Indonesia semakin dipandang, bukan saja penting tetapi menjadi sangat penting untuk dijadikan mitra kerjasama. Perkara ini semakin jelas setelah Indonesia mampu menempatkan sebagai negara dengan kekuatan ekonomi no 10terbesar di dunia.

Dengan kebijakan pemerintahan Jokowidodo mengambil posisi sebagai negara poros maritime dunia, tidak berarti Indonesia sedang membangun kekuatan militer sebagai pesaing terhadap negara-negara blok barat dengan Amerikanya serta blok Timur-Jauh dibawah sosialis komunis Republic Rakyat Cina. Indonesia pada posisi yang demikian tetap netral. Artinya dalam segi-segi yang prisip sebagai negara yang berdaulat dan bertetangga Indonesia tetap memegang teguh prinsip bebas aktif. Tidak akan condong kepada Cina maupun Amerika.

Dalam praktek poros kemaritiman dunia penekanannya lebih kepada hubungan ekonomi, perdagangan melalui lalu lintas pelayaran. Isu ini akan menjadi daya tawar tinggi dipandang baik oleh Amerika dan Cina serta negara-negara Asia pasifik dan sekitarnya. Memang orang bisa saja memandang isu tersebut bakalan mudah dibelokan menjadi isu kerja sama militer, tetapi itu terlalu jauh, kecuali kedaulatan Indonesia diganggu, pasti akan dibalas dengan tindakan yang setimpal.

Sebagai negara yang berada pada jalur persimpangan strategis Atlantik – Pasifik, yang akan banyak memberi manfaat secara ekonomi melalui lalu lintas pelayaran maritime. Dengan posisi ini daya tawar Indonesia melalui hubungan diplomasi baik dengan negara-negara raksasa ekonomi dunia semisal Cina, Amerika maupun Jepang serta negara-negara Eropa dan Asia-Australia, khususnya ASEAN sebagai negara tetangga, yang mejadi semakin tinggi karena lalu-lintas pelayaran dunia melalui perairan Indonesia mencapai hingga 70 % yangmenghubungkan Asia-Australia, ASEAN-Australia, Asia Selatan-Australia, Amerika-Asia, Amerika-Eropa, Eropa-Australia.

Poros Maritim Dunia dalam lingkup ASEAN

Politik luar negeri tidak lagi mengadopsi 1000 teman nol musuh, akan tetapi Indonesia berprinsip bekerja sama dengan semua negara didunia tanpa kecuali, yang berniat baik dengan Indonesia akan disambut dengan baik pula, dan sebaliknya Indonesia tidak segan-segan bertindak dengan balasan yang setimpal kepada negara yang menginjak kedaulatan negara. Dibawah pemerintahan Jokowidodo-Juyuf Kalla, Indonesia tidak lagi dipandang sebelah mata, ketegasan seorang pemimpin nasional, tidak ditunjukan oleh penampilan fisik seorang presidennnya, akan tetapi keberanian mengambil keputusan serta konsisten dalam memegang prinsip kedaulatan. Di ASEAN Indonesia adalah negara terbesar luas wilayahnya, jumlah penduduknya, sumber-sumber alamnya, dan terkaya beraneka ragam kebudayaannya dan berpuluh ribu pulau melingkupinya. Seorang Walter Lohman Director Asian Studies Centermengatakan bahwa tanpa Indonesia, ASEAN akan kehilangan relevansinya. Dalam konteks ini, penting bagi kita untuk melakukan refleksi terhadap peran Indonesia di dalam ASEAN dan peran ASEAN di dalam politik luar negeri Indonesia. Daya tawar Indonesia terhadap negara tetangga, yang tergabung dalam komunitas ASEAN cukup tinggi.

Ada dalam dinamika tawar menawar yang dalam praktek tingkat keefektifanbergantung seberapa kuat modal yang dimiliki oleh sebuah negara. Memperhitungkan kemampuan, nilai sumberdaya alam, citra politik didunia internasional, tetapi juga kemampuan komunikasi, para pengemban amanah. Dengan modal yang dimiliki bangsa ini serba mencukupi, maka teknik tawar menawar dengan mengedepankan A). kekuatan argumentasi yang mempunyai daya paksa dan daya pikat, walaupun Indonesia tidak cukup mampu menggunakan daya paksa tetapi ditonjolkan daya pikat, tentang Indonesia, terserah apanya yang akan dijadikan rujukan utama sebagai daya pikat. B). kekuatan janji, Janji yang tidak merugikan diri, janji bisa dibuat terbuka dapat juga tertutup, malah bisa dilakukan tanpa hitam diatas putih. Contohnya janji ekonomi bidang bantuan, perdagangan, dan investasi sering digunakan, terutama dalam tawar menawar antara negara maju dengan negara berkembang. C). Ancaman sangat mirip dengan janji dalam proses tawar menawar Internasional. Ancaman yang bernuansa kekerasan biasanya tidak laku/kurang efektif, yang paling sering dipergunakan adalah ancaman melalui teknik komunikasi, disini dibutuhkan kemampuan, nilai dan citra.dan yang terakhir adalah kekuatan militer.

A). kekuatan argumentasi: untuk menguatkan tawar menawar dengan menggunakan daya pikat, misalnya kerjasama ekonomi melalui potensi sumber daya alam dan kelautan / maritime pertanian, perkebunan, yang demikian luas dan mempunyai prasarat-prasarat perijinan investasi yang sangat cepat dan mudah. Argumentasi dapat juga dilakukan untuk mempertahankan hak kedaulatan atas suatu wilayah, dengan menggunakan daya paksa melalui bukti-bukti hukum internasional sebagai contoh Amerika lebih condong membela Indonesia dari pada kepada Belanda dalam perebutan Irian Barat. Demikian juga Autralia.

B). kekuatan janji: Sebaiknya karena sebangsa dan serumpun tawar menawar berjalan dengan saling mengkuatkan dalam memegang janji, misalnya kesediaan Timor Leste untuk mengehentikan kasus pelanggaran HAM internasional, itu adalah merupakan janji yang bisa secara tersembunyi antara si penguasa di pemerintahan, dengan harapan mendapatkan imbalan dalam bantuan ekonomi selama waktu tertentu sebesar yang dibutuhkan sesuai janji yang dibuatnya. Meyakinkan kepada negara-negara ASEAN, misalnya yang sangat krusial masalah perbatasan dengan Indonesia, biasanya yang demikian saluran resmi antar pemerintahan melalui komunikasi intensif diplomasi.

C). Ancaman: karena daya kerjanya hampir mirip dengan janji dalam proses tawar menawar, yang mengharuskan kepada pelakunya untuk menguasai teknik komunikasi dengan sangat baik, sebagai contoh melalui ganyang Malaysia, tri komando rakyat, dll. Tak dapat dipungkiri oleh satupun dari negara-negara ASEAN yang berkepentingan dengan Indonesia harus menerima prasarat dari pemerintah Indonesia, misalnya dalam perdagangan antar negara, ASEAN-Australia, Asia Selatan-Australia, Amerika-Asia, dan sebaliknya, perairan Indonesia yang akan diperkuat dengan armada laut serta dukungan kekuatan angkatan udara dan darat serta sistim drone, mereka akan dengan sukarela atau rasa keterpaksaan.

Poros Maritim Dunia dalam lingkup ASIA-Pasifik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun