Mohon tunggu...
Imam Kodri
Imam Kodri Mohon Tunggu... - -

Formal Education Background in UPDM (B) Of Bachelor’s Degree of Politics and Social Science, majoring of Public Administration and Master Degree, Majoring of Human Resources. Worked in various private companies over 30 years, such as: PT. Pan Brothers Textile as HRD Assistant Manager, PT. Sumber Makmur as HRD Manager, General Personnel Manager at PT. Bangun Perkarsa Adhitamasentra, Senior Manager of HRD and General affair at PT. Indoraya Giriperkarsa, Headmaster of Kelapa Dua High School, and the last, Head of the General Bureau and Human Resources at ISTN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

KAA ke 60 dan Perdamaian Timur Tengah

16 April 2015   22:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:00 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tema Penguatan Kerjasama Selatan-Selatan Untuk Perdamaian Dunia dan Kesejahteraan

[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="tema "][/caption]

Sebentar lagi Indonesia akan kedatangan tamu negara dari penjuru dunia dalam rangka acara akbar kenegaraan yang merupakan pertemuan konferensi tingkat tinggi Asia Afrika yang ke 60 di Bandung dan Jakarta.

Sudah dijadwalkan kurang lebih ada 109 undangan yang ditujukan kepada negara-negara di dunia, dan yangmemastikan akan menghadiri ada 76 kepala negara. KAA yang ke 60 ini sangat berbeda dengan KAA sebelumnya apalagi jika diperbandingkan dengaan KAA yang pertama yang berhasil mencetuskan prinsip-prinsip Dasa Sila Bandung.

Jika pada 60 tahun silam jumlah negara di Asia Afrika yang belum merdeka masih cukup banyak. Akan tetapi sekarang mereka telah merdeka lepas dari penjajahan bangsa-bangsa lain.

Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, dalam beberapa hari terakhir ini menjelang KAA, Presiden Jokowi telah beberapa kali mengadakan pembicaraan langsung melalui telepon dengan kepala-kepala negara dari Asia dan Afrika.

Para kepala-kepala negara sepakat untuk membicarakan lebih banyak mengenai isu-isu yang sedang melanda negara-negara Muslim khususnyayang berada diwilayah Timur Tengah. Apakah masalah ini akan dijadikan agenda pembahasan utama atau bersama sama dengan isu pembahasanan yang lainnya?

Para kepala negara sangat antusias ketika berbicara dengan Presiden Indonesia Jokowidodo, mengharapkan partisipasi aktif Indonesia dalam merangkul semua pihak yang berseteru untuk maju di meja perundingan, untuk perdamaian.

Mereka antara lain Perdana Menteri Turki Recep Tayyib Erdogan, PM Rajib Razak, Raja Yordania Abdullah. Para kepala negara meminta kepada Presiden Jokowidodo dan pada umumnya setuju untuk dicari jalan keluarnya yang terbaik dalam menangani konflik regional di Timur Tengah.

Konflik bersenjata di Timur Tengah misalnya yang terjadi di Irak, sebenarnya adalah perang saudara antara milisi bersenjata yang didukung oleh gerakan radikal yang dikenal dengan ISIS melawan militer pemerintah Irak yang sah. Mereka saling berusaha merebut wilayah Irak yang kaya minyak yang sebagian sedang diduduki milisidengan dukungan gerakan radikal ISIS.

Selain di Irak pertempuran juga sedang berkecamuk antara tentara pemerintah Suriah melawan milisi pemberontak yang didukung oleh ISIS. Konfllik ini menyebar ke negara-negara sekitarnya.

Akibat pertempuran yang memakan ratusan ribu korban jiwa dan jutaan pengungsi itu, maka sudah selayaknya masalah-masalah yang sedang terjadi di Timur tengah itu, terutama dengan munculnya gerakan radikal ISIS yang mengatas namakan gerakan agama menjadi agenda pembicaraan dalam konferensi AA.

Semua peserta konferensi didasari atas rasa solidaritas sesama bangsa Asia dan Afrika diharapkan dapat melaksanakan prinsip-prinsip Dasa Sila Bandung yang pernah dicetuskan 60 tahun silam dikala KAA yang pertama kali lahir di kota kembang ini.

KAA yang ke 60 secara kebetulan jatuh di masa pemerintahan Jokowidodo. Seorang Presiden yang lahir dari rahim pencetus KAA yang pertama Ir Soekarno seorang pemimpin yang sangat memegang komitmen terhadap dasa sila Bandung.

Bagi Presiden kita Jokowi KAA ke 60 pasti bukan sebagai nostalgia, akan tetapi merupakan pembelajaran sejarah dari para pendiri negara terutama para tokoh kebangkitan Asia Afrika, mulai sari Ir Soekarno, Gamal Abdul Naser, Jawaharlal Nehru, L Bros Tito, U NU, Sir Jhon Kotelawala, Mohammad Ali Bogra.

Mereka adalah para pelopor kebangkitan bangsa-bangsa Asia Afrika yang kini sudah merdeka lepas dari penjajahan dan kolonialisme. Yang mereka wariskan untuk generasi penerus seperti Presiden Jokowi adalah mengisi semangat kebangkitan AA ini dengan tema "Penguatan Kerjasama Selatan-Selatan Untuk Perdamaian Dunia dan Kesejahteraan"

Semangat kebangkitan AA ini harus didasari atas solidaritas kebangkitan Selatan-Selatan terutama kebangkitan ekonomi, kesejahteraan dan kesetaraan dalam hukum dan hak azazi manusia.

Layaknya pada setiap acara konferensi tingkat tinggi Negara-negara, KAA ke 60 yang akan diselenggarakan di Bandung iniseharusnya mempunyai agenda utama politik Internasional yang menjadi bahasan hangat diantara para pemimpin di Asia maupun Afrika.

Pembahasan agenda politik dunia terutama yang sedang hangat-hangatnya menjadi polemik dunia Internasional, karena berhubungan dengan kepentingan bersama, baik keamanan, internal dan eksternal suatu wilayah, serta masalah-masalah lain yang tidak kalah pentingnya untuk dilakukan pembahasan bersama.

Misalnya konflik di Timur Tengah antara Palestina dengan Israel yang sampai saat ini hak-hak bangsa Palestina terpinggirkan bahkan oleh kepentingan negara maju Amerika yang setiap kali mengeluarkan hak vetonya untuk menjegal Palestina sehingga tidak pernah menjadi negara merdeka.

Masalah lain misalnya konflik teritorial Laut Cina Selatan memperebutkan wilayah strategis kaya minyak dan gas alam kep.Paracel dan Spratlyyang dapat berkembang luas menjadi perang global membawa serta Amerika dan negara-negara sekutu barat karena alasan melindungi kepentingan ekonomi negaranya.

Selanjutnya potensi konflik terbuka antara Korea Utara, Korea Selatan , Jepang, China, mengenai semenanjung Korea yang hingga kini sewaktu-waktu meletus menjadi konflik terbuka.

Konflik timur Tengah berupa perang saudara di Irak, Suriah, dan di Yaman yang melibatkan koalisi negara-negara Arab, konflikantar kelompokkaum muslimin yang berkembang menjadi perang saudara di Mesir, sebagaimana yang sudah disinggung diatas

Konflik saudara di Libia, masalah di Pakistan, Afganistan, konflik kepentingan Iran dengan koalisi Arab Saudi dan Israel, maslah pengungsi, masalah narkoba, penyelundupan, terakhir mucul gerakan radikalisme ISIS atau IS yang memaksakan kehendaknya membawa misi suci misi kebenaran.

Demikian banyaknya isu-isu hangat yang bakalan muncul dalam konferensiAA ke 60 di Bandung nanti, manakah yang akan dijadikan agenda pembicaraan utama, selanjutnya akan dibahas bersama.

Yang paling urgen jika dikaitkan dengan kepentingan bersama serta disesuaikan dengan tema yang ada yaitu “Penguatan Kerjasama Selatan-Selatan Untuk Perdamaian Dunia dan Kesejahteraan" adalah perdamaian di Timur Tengah.

Yaitu dari sekian banyaknya permintaan kepala-kepala negara untuk lebih memfokuskan pembahasan yang berkenaan dengan perkembangan di Irak. Syria, Yaman dan negara-negara Arab di sekitarnyaOman Libia dan lainnya.

Besar kemungkinannya bahwa agenda pembahasan utama dalam KAA ke 60 di Bandung bakalan fokus pada perdamaian di kawasan Timur Tengah terutama masalah lahirnya gerakan radikalisme ISIS.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun