Mohon tunggu...
Imam Kodri
Imam Kodri Mohon Tunggu... - -

Formal Education Background in UPDM (B) Of Bachelor’s Degree of Politics and Social Science, majoring of Public Administration and Master Degree, Majoring of Human Resources. Worked in various private companies over 30 years, such as: PT. Pan Brothers Textile as HRD Assistant Manager, PT. Sumber Makmur as HRD Manager, General Personnel Manager at PT. Bangun Perkarsa Adhitamasentra, Senior Manager of HRD and General affair at PT. Indoraya Giriperkarsa, Headmaster of Kelapa Dua High School, and the last, Head of the General Bureau and Human Resources at ISTN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi ”Menang Tanpa Ngasorake” sampai “Star of the Order of King Abdulaziz Al-Saud”

14 September 2015   07:21 Diperbarui: 14 September 2015   07:21 6039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Joko Widodo menerima penghargaan medali kehormatan dari Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis atau Star of the Order of Abdulaziz Al Saud Order of Merit with 5 Degrees di Istana Al-Salam Diwan Malaki, Sabtu, 12 September 2015.

Biasanya Presiden Jokowi dalam gaya kepemimpinannya menggunakan jurus atau strategi diplomasi makan siang untuk meluluhkan hati kawan maupun lawan bicaranya. Tetapi dalam menghadapi seorang pemimpin besar seperti Raja Salman dari Arab Saudi, Jokowi tahu diri, tidak akan menggunakan strategi itu.

Karena Jokowi bukan sedang menjadi tuan rumah, tetapi statusnya adalah tamu negara, dan yang dihadapi adalah seorang Raja Salman yang dikenal “BĚR BONDO, BĚR BANDU. BĚR BONDO berarti kaya raya, dengan emas picis rojo brono yang tak terhitung jumlahnya. BĚR BANDU berarti kaya saudara, karena memang Raja Salman memiliki banyak saudara, baik saudara satu keluarga besar Ibnu Saud, terutama saudara seiman yakni kaum muslimin sedunia.

Oleh sebab itu Jokowi menggunakan jurus atau strategi lain, yang lebih mengena dan sangat ampuh, yaitu jurus “Menang Tanpa Ngasorake”, Menang Tanpa Merendahkan.”Jurus atau strategi ini sangat populer dimasa kepemimpinan Soeharto. Bedanya dengan Jokowi, Soeharto hanya bisa ngomong, tetapi tidak bisa menjalankan atau jarkoni, “bisa ngajar tidak bisa melakoni”

Walaupun kedengarannya sangat mudah, namun tidak semua orang dapat menjalankannya. Hanya orang-orang tertentu saja, yang telah dibekali dengan jiwa ikhlas, ikhsan, tanpa pamrih, tulus, yang dapat mengamalkan jurus atau strategi ampuh ini. Seseorang pemimpin yang masih diperbudak oleh hawa nafsu amarah, lawamah, sufiyah yang merupakan penghalang hidup dipastikan tidak akan mampu mengeluarkan jurus sakti itu.

Ketika nafsu jahat yang hanya melahirkan sifat-sifat buruk dan tercela keras kepala, suka mencela, pendendam, mudah tersinggung dan mudah marah, gila hormat, ujub; sombong, rakus, serakah, korup, pelit, mempunyai ambisi kekuasaan; memuji diri sendiri, memperindah diri, suka mencampuri urusan orang lain, masih melekat kepada perilaku seseorang, maka jangan harap dapat dapat mengamalkan makna “Menang Tanpa Ngasorake”.

Tetapi Presiden RI ke 7 ini, dapat melakukannya dengan baik dan sempurna, hal ini saja sudah membuktikan bahwa Jokowi sudah mencapai maqam ikhlas, ikhsan, tanpa pamrih, tulus. Presiden Jokowi mendapat penghormatan sedemikian besar dari Raja Salman, karena Jokowi tampak sebagai sosok pemimpin yang ikhlas, bahkan ikhsan, tidak mencari popularitas dan maupun penghormatan.

Keberhasilan Jokowi dalam menjalankan misi diplomatik politik luarnegerinya, tidak terlepas dari keberhasilan Jokowi dalam memaknai dalam menggunakan jurus atau strategi diplomasi “ Menang Tanpa Ngasorake”.

Hasilnya Kerajaan Arab Saudi akhirnya memberi tetapi tanpa merasa kehilangan.

Pertama: Kedatangan Presiden Joko Widodo di Arab Saudi mendapat penghormatan dan sambutan hangat dari Sang Raja. Raja Arab Saudi, Pangeran Salman bin Abdulazis Al Saud didampingi Gubernur Jeddah Ratu Mishaal bin Masjid Al Saud menyambut langsung kedatangan rombongan Presiden Joko Widodo, saat mendarat di Bandar Udara International King Abdul Azis , Jeddah, pada Jumat (11/9) pukul 18.00 Waktu Setempat (WS), atau sekitar pukul 22.00 WIB.

Kedua: Presiden Jokowi diberikan Medali tanda kehormatan oleh Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis. Pemberian tanda kehormatan dilakukan di Istana Al Salam Diwan Malaki, Jeddah, Arab Saudi setelah pertemuan bilateral dan santap siang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun