Mohon tunggu...
Imam Kodri
Imam Kodri Mohon Tunggu... - -

Formal Education Background in UPDM (B) Of Bachelor’s Degree of Politics and Social Science, majoring of Public Administration and Master Degree, Majoring of Human Resources. Worked in various private companies over 30 years, such as: PT. Pan Brothers Textile as HRD Assistant Manager, PT. Sumber Makmur as HRD Manager, General Personnel Manager at PT. Bangun Perkarsa Adhitamasentra, Senior Manager of HRD and General affair at PT. Indoraya Giriperkarsa, Headmaster of Kelapa Dua High School, and the last, Head of the General Bureau and Human Resources at ISTN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Joko Widodo Harapan dan Kenyataan

7 Februari 2015   02:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:40 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jokowi yang populer

Jokowi berhasi merebut perhatian publik sejak menjabat sebagai walikota Solo selama dua periode dengan sangat memukau. Sehingga keterpilihannya sebagai Walikota Solo pada Pilkada 2010 mendapatkan angka kemenangan yang sangat fantastis 90,1%. Para pengamat politik dan birokrasi baik dari dalam dan luarnegeri menjadikan Jokowi demikian panggilan populernya sebagai ikon pemberitaan.

Kepopulerannya menempatkan wajah sederhana ini menjadi sampul majalah dunia sangat bergengsi Times. Joko Widodo, mengungguli Presiden Amerika Serikat Barack Obama dalam voting Person of the Year majalah TIME. Jokowi berada di posisi ketujuh dari 50 calon,

Ketika Joko Widodo, resmi dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia yang ketujuh didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla, hingar bingar berbagai bentuk sykuran yang diselenggarakan oleh para pendukungnya sangat meriah. Mereka berpesta pora merasakan kegembiraan yanga sangat dalam karena disemangati dengan sebuah harapan, harapan untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik disemua bidang.

Usai pelantikan, warga akan menunggu apa yang telah dijanjikan Jokowi-JK. Selain tentunya harapan baru, Harapannya ekonomi bisa stabil dan harga sembako murah. Tidak ada korupsi, seperti sekolah gratis.Kesehatan gratis, mudah mendapatkan pekerjaan yang layak. Kini pemerintahannya sudah bekerja selama lebih kurang 100 hari. Apa yang dapat dijadikan indikasi bahwa pemerintahan Jokowidodo-JK sesuai dengan harapan rakyat.

Jokowi nilai positif

Menurut peneliti bidang politik The Indonesia Institute, Arfianto Purbolaksono,Selama tiga bulan jalannya pemerintahan Jokowi-JK, ada 12 isu (tema pemberitaan) yang menjadi sorotan utama surat kabar nasional. Berdasarkan hasil media monitoring isu tentang kenaikan harga BBM menjadi isu yang paling menjadi sorotan. Kemudian disusul isu polemik pemilihan Kapolri menduduki urutan kedua.

Pemerintahan Jokowi-JK, pemberitaan bernada positif sedikit lebih banyak dibandingkan dengan yang negatif. Nada positif headline surat kabar sebesar 60 persen dibandingkan negatif yang sekitar 40 persen."Ini menggambarkan bahwa diawal terpilihnya Jokowi sebagai Presiden memunculkan harapan tinggi dari masyarakat. Akan tetapi, setelah pelantikan kabinet, lambat laun harapan tersebut mengalami penurunan di 100 hari masa kerjanya ini.

Sedangkan menurut Peneliti di Populi Center Nico Harjanto menyatakan bahwa kebijakan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) menjadi kebijakan era Presiden Joko Widodo yang paling populer dalam 100 hari kerjanya. "91,3 persen yang menilai kebijakan itu populer," penurunan harga BBM memang salah satu isu yang sangat hangat diperbincangan masyarakat.

Kebijakan populer Jokowi kedua adalah swasembada pangan yang dinilai sebanyak 73,3 persen. Lalu diikuti kebijakan penengelaman kapal yang menempati urutan ketiga dengan 72,8 persen pemilih.Lalu kebijakan satgas mafia migas (60,3 persen), satgas mafia ikan (60,3 persen) , tol laut (56,2 persen) masing masing mendapatkan urutan empat, lima, dan enam dari sisi popularitas kebijakan.

Sedangkan kebijakan poros maritim dunia (53,8 persen), kurikulum lama (50,4 persen),dan kenaikan harga BBM (16,8 persen) sebagai tiga kebijakan di urutan terbawah. Mengenai kinerja pemerintahan, 33,3 persen responden menyatakan bahwa pemerintahan saat ini sudah membawa sedikit perubahan dari pemerintahan sebelumnya, dan 27,8 persen menyatakan sudah ada perubahan , demikian menurut Populi Center.

Dapat diberikan catatan sementara bahwa kinerja pemerintahan Jokowi-JK diberikan nilai positip, karena lebih banyak telah memenuhi harapan masyarakat Indonesia. Kalaupun disana sisni ada kekurangan, merupakan hal yang wajar. Mengenai masih banyaknya kasus yang mendera Jokowi-JK misalnya kasus korupsi, perseteruan antara Polri dan KPK, dapat dijadikan batu ujian tahap awal dalam 100 hari kerja, dan sudah menunjukan kearah nilai positip terselesaikannya dengan tetap berpedoman penegakan hukum dan keadilan masyarakat.

Jokowi Yang Wani Ngalah

Jokowi belajar banyak dari para Presiden pendahulunya, ketika dalam 100 hari pertama kurang memberikan hasil positip. Sebagai contoh ketika SBY terpilih sebagai presiden, harapan yang tinggi dari rakyat dan para pendukungnya akhirnya hanya untuk sebagian kecil saja, selebihnya menjadi euphoria dan luka.

Presiden Jokowidodo tak mau mengulang hal yang samaketika 100 hari pertama SBY.Maka masalah dan tantangan yang ada, dijawab dengan kerja keras dan cerdas, dibantu oleh para menteri dan jajaran pemerintahannya, dengan semboyan “kerja” “kerja” dan “kerja”. Dengan cara demikian, Jokowi bisa membawa perubahan yang signifikan untuk membuat Indonesia benar-benar menjadi hebat dan bermartabat.

Presiden Jokowi tidak terbawa arus yang ditimbulkan oleh ulah segelintir orang dan mengakibatkan kekisruhan ditubuh Polri dan KPK. Beliau tetap kosentrasi kepada bidang kerja yang sedang dibutuhkan oleh rakyat bangsa dan negaranya. Jokowi tinggalkan kasus Polri KPK yang seolah-olah sedang membelitnya, namun dengan keyakinan dan tetap memegang teguh kepada hukum dan konstitusi, Jokowi tinggalkan itu semua melakukan perjalanan kunjungan kenegaraan ke Malaysia.

Kinerja kabinet kerja Jokowi selalu dilandasi filosofi Trisakti Bung Karno dan Revolusi Mental yang digaungkannya, untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan ketahanan nasional kita.Ternyata dalam 100 hari Jokowidodo mampu tampil sebagai pemimpin Indonesia yang diharapkan.

Kekisruhan Polri KPK bukan merupakan polemik besar, Jokowidodo tidak menganggap sebagai pengahalang, walaupun banyak bermunculanucapan yang bernada melecehkan, wacana-wacana tak berdasar yangditeriakan oleh sebagian kader PDIP. Jika bukan Jokowi yang menangani mungkin saja kekisruhan itu menjadi melebar dan akan dijadikan peluang oleh lawan politiknya atau oleh orang-orang yang menginginkannya Jokowi Jatuh.

Lahirnya kepemimpinan Jokowi sebagai Presiden RI ke 7 menjadi harapan baru Indonesia kedepan. Blusukan menjadi salah satu identitas kepemimpinan Jokowi, dengan blusukan segera dapat dikenali semua permasalahan yang dihadapi masyarakat. Seorang pemimpin yang mengedepankan musyawarah dalam menangani semua problem kehidupan, menghindari cara-cara paksaan , kekerasan, dan menang-menangan. Jokowi dikenal sangat “Andap Asor dan Wani Ngalah luhur Wekasane” Hidup Jokowi!

Salam Kompasiana

1.http://www.tempo.co/read/news/2014/11/25/116624257/Voting-Time-Jokowi-

2.http://nasional.kompas.com/read/2015/01/31/14493851/Kisruh.KPK-Polri.Popularitas.Jokowi.masih.Terjaga

3.http://news.liputan6.com/read/2121119/demi-jokowi-dan-harapan-baru

4.http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/15/02/06/njbhrh-ini-12-isu

5.http://www.tempo.co/read/news/2015/02/01/078639074/Kebijakan-Jokowi-yang-Populer-dan-yang-Tidak

Survei Publik Puas dengan Kinerja Jokowi-JK

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun