Mohon tunggu...
Imam Kodri
Imam Kodri Mohon Tunggu... - -

Formal Education Background in UPDM (B) Of Bachelor’s Degree of Politics and Social Science, majoring of Public Administration and Master Degree, Majoring of Human Resources. Worked in various private companies over 30 years, such as: PT. Pan Brothers Textile as HRD Assistant Manager, PT. Sumber Makmur as HRD Manager, General Personnel Manager at PT. Bangun Perkarsa Adhitamasentra, Senior Manager of HRD and General affair at PT. Indoraya Giriperkarsa, Headmaster of Kelapa Dua High School, and the last, Head of the General Bureau and Human Resources at ISTN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Gedung Ambruk dan Meledak di New York City ISIS atau Yahudi?

28 Maret 2015   11:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:53 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Peristiwa Ambruknya sebuah gedung disertai ledakan dahsyat dan kebakaran hebat telah terjadi di Kota terbesar dunia New York pada 27/3/2015. Peristiwa ini menimbulkan banyak pertanyaan, ada apalagi yang sedang menimpa Amerika ini, peristiwanya seperti mirip-mirip dengan Black September 2001 yang menghancurkan gedung kembar World Trade Center.

Akan tetapi peristiwa ini secara kualitas dan kwantitas kerugian fisik dan non fisik, masih jauh lebih kecil jika dibandingkan peristiwa di tahun 2001, yang mirip sekali dengan suasana perang besar antara Amerika dengan Al Qaeda.

Dalam peristiwa di East Village Manhattan, dekat New York University, tidak ada korban hanya sejumlah orang luka-luka. Ledakan itu membuat sebagian bangunan gedung tempat tinggal dan komersial berlantai- lima di Manhattan tersebut ambruk.

Hasil penyelidikan awaladalah, ledakan karena kecerobohan dalam penanaman pipa gas yang berakibat bocor disamping faktor fisik karena dimakan usia, namun demikian penyelidikan oleh Polisi Federal masih berlangsung.

Yang menjadi pertanyaan dalam peristiwa ini adalah, apakah ada keterkaitannya dengan ISIS ataukah rekayasa Israel seperti yang dilakukannya dalam peristiwa Black September 2001, yang sengaja ditutup-tutupi oleh pemerintah AS? Atau murni karena ledakan pipa gas.

Jika Robohnya gedung berlantai lima itu hanya akibat pecahnya pipa gas, sepertinya jauh dari alasan logis, mengingat ledakan pipa gas kekuatan yang dihasilkan masih belum cukup untuk merobohkan sebuah gedung. Jika Begitu adakah faktor lain, misalnya sabotase kelompok radikal yang berhasil menyusup ke Ameria seperti ISIS.

Telah diketahui ISIS menurut Edward Snowden mantan intelijen AS menyatakan bahwa Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) merupakan organisasi bentukan dari kerjasama intelijen dari tiga negara, USA, Zionis Israel dan Inggris. Oleh sebab itu alangkah mustahil bila ISIS terlibat dalam peristiwa ini.

Perlu diketahui sekilas tentang ISIS, adalah merupakan pecahan dari Al-Qaeda Saat itu jaringan Al-Qaeda di Irak ada yang bernama Al-Qaeda in Iraq (AQI) yang awalnya dipimpin oleh Abu Umar al-Baghdady sebelum tewas akibat gempuran militer sekutu.

Penggantinya adalah Abu Bakar al-Baghdadi mantan al Qaedah yang berhasil dibentuk oleh militer AS. Hingga kini Militer AS semakin nyata kiprahnya di Timur Tengah terkait ISIS. Komitmen Militer AS akan menghancurkan ISIS hanya slogan belaka, karena sejatinya ISIS sangat diperlukan AS untuk melanggengkan kekuasaannya di Timur Tengah.

Saat konflik Suriah terjadi, Baghdadi mendeklarasikan terbentuknya ISIS sekaligus memimpinnya, dengan dukungan awal pendanaan dari militer AS, Al Baghdadi sebagai kaderisasi militer AS mustahil akan menghantam pengasuhnya sekaligus pelindungnya AS.

Jika demikian ada pihak-pihak lain yang bergerak dibawah tanah untuk melampiaskan dendamnya kepada AS sehubungan dengan situasi terakhir di Timur Tengah yaitu perseteruan panas antara Tel Aviv dan Washington.

Ketegangan dua Negara aliansi barat itu juga muncul ketika Amerika merasa dikhianati oleh Israel, dengan penyadapan yang dilakukan Tel Aviv kepada Washington, terkait hasil keputusan tertutup P5 + 1 dan Iran. Dalam keputusan tersebut dinilai merugikan Israel.

Benyamin Netanyahu menginginkan secara mutlak agar Iran menutup semua program nuklirnya.Sedangkan yang dikehendaki AS dan anggota tetap Dewan Keamanan PBB Inggris, Rusia, Perancis, China dan German adalah hanya membatasi pada tahap perekayasadan pengkayaan Uranium menjadi bahan nuklir siap ledak.

Sebab apa Israel begitu ngotot terhadap penutupan secara mutlak program nuklir Iran? Pasti Israel mengalami ketakutan yang sangat, karena satu-satunya negara Islam Timur Tengah yang paling sulit ditaklukan adalah Iran.

Negara Iran ini mempunyai SDM yang sangat maju dan siap berjibaku menyaingi kekuatan militer negaranya termasuk dengan negara adidaya seperti AS sekalipun. Disinilah Israel merasa terganggu jika kawasan Timur Tengah masih ada kekuatan militer yang dapat menyaingi kekuatannya apalagi kini Iran diberitakan sudah jauh meninggalkan Tel Aviv dalam hal ALUTSISTA.

Israel mempunyai kepentingan jangka panjang atas Palestina, Timur Tengah, dan sangat berambisi menguasai dunia. Sejak gerakan Zionis digulirkan, nyaris tanah palestina hampir tak tersisa dari usaha aneksasi Israel dengan berbagai dalih untuk membenarkan tindakannya yang bertentangan dengan hukum internasional itu.

Tiba-tiba Amerika yang menjadi sekutu dekatnya Israel membuat kebijakan baru yang dinilai nya sangat merugikan ambisinya untuk menguasai palestina dan meluas sampai keseluruhan tanah timur tengah. Keruan saja Tel Aviv menjkadi berang luar biasa.

Apakah dengan kondisi kejiwaan israel yang sedang goncang itu lantas nekat melakukan sabotase, yang dijadikan alat protes kepada pemerintah AS? Semua perkiraan itu bisa saja benar bisa juga tidak. Akan tetapi bila kita menengok ke belakang atas peristiwa black September 2001, bukan tidak mungkin Israel telah melakukan penyusupan bukan hanya melalui jaringan penyadapan intelijen, akan tetapi sudah berubah haluan menjadi ekstrim dan teroris dan terbuka.

Peristiwa hancurnya Gedung di East Village Manhattan, dekat New York Universi belum sampai memakan korban, hanya ada 12 orang yang cedera dan satu orang luka parah. Menjadi pelajaran penting bagi AS , rupanya Israel walaupun telah menjadi kawan sehidup semati , masih dapat berkhianat kepada dirinya, yang tidak akan mungkin dilakukan oleh bangsa selain Yahudi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun