Mohon tunggu...
Imam Kodri
Imam Kodri Mohon Tunggu... - -

Formal Education Background in UPDM (B) Of Bachelor’s Degree of Politics and Social Science, majoring of Public Administration and Master Degree, Majoring of Human Resources. Worked in various private companies over 30 years, such as: PT. Pan Brothers Textile as HRD Assistant Manager, PT. Sumber Makmur as HRD Manager, General Personnel Manager at PT. Bangun Perkarsa Adhitamasentra, Senior Manager of HRD and General affair at PT. Indoraya Giriperkarsa, Headmaster of Kelapa Dua High School, and the last, Head of the General Bureau and Human Resources at ISTN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

“Efek Jokowi” Pembangunan Papua Benar-benar Efektif!

9 Mei 2015   16:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:13 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14311643301987718828

[caption id="attachment_382658" align="aligncenter" width="600" caption="Liliek Setyowibowo/Sonora : Presiden Jokowi"][/caption]

Jokowi adalah seorang Presiden RI, wajarlah kalau Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Indonesia Timur termasuk Papua. Karena Papua adalah bagian dari Indonesia. Siapa pun mengetahui itu, dan perlu diperdebatkan. Papua adalah NKRI yang tidak dapat diganggu gugat oleh siapa pun. Oleh sebab itu, kunjungan Jokowi disertai rombongan para menterinya adalah jelas merupakan kunjungan kerja. Kunjungan kerja seorang Presiden dikatakan tanpa tujuan, adalah sebuah pelecehan. Mana ada kunjungan kerja tanpa tujuan. Yang pasti kunjungan kerja yang dilakukan oleh Jokowi dan rombongannya ke wilayah Indonesia Timur Patut diacungkan jempol.

Karena beliau adalah seorang kepala negara, masih mau memperhatikan rakyatnya yang berada jauh paling timur. Jokowi kini adalah pemimpin bangsa besar dengan beribu suku bangsa dan beratus ribu pulau bagaikan jamrut di khatulistiwa. Konsekuensinya menjadi pemimpin bangsa besar, maka beliau juga harus berjiwa besar.

Oleh sebab itusudah sewajarnya jika beliau melakukan kunjungan ke Papua dalam rangka tatap muka langsung, untuk mengetahui kondisi bangsanya yang jauh dari pusat pemerintahan, Jokowi merasa berhutang budi dan harus bertanggung jawab untuk menyejahterakan rakyatnya.

Presiden Jokowi akan memperlakukan rakyatnya dari mana pun ia berasal, tidak ada yang dianaktirikan atau yang dijadikan anakemas, semuanya diperlakukan sama,karena mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Bagaimanapun Papua adalah bagian integral tak terpisahkan dari NKRI oleh sebab itu sudah tepat bila Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerjanya ke Papua.

Di samping membayar janji-janji beliau ketika berkampanye, Jokowi juga membawa sejumlah agenda yang diperuntukkan kepada rakyat Indonesia bagian timur terutama Papua. Antara lain menyangkut sebagian besar kebutuhan rakyat Papua mulai darimendapat pelayanan kesehatan, kesejahteraan sosial, pendidikan, insfrastruktur, jalan, dan pelabuhan.

Oleh sebab itu, sangat tidak masuk akal jika ada yang bertanya kepada Presiden, ”Ngapain Jokowi ke Indonesia Timur?” Maka dijawab dengan tegas kedatangannya adalahdengan membawamembawa uang triliunan untuk mempercepat pembangunan proyek infrastruktur di wilayah Indonesia bagian Timur,dan sarana serta prasarana lengkap," ujar Jokowi.

Dalam beberapa hari sejak Jum’at (8/5) JayaPura Papua dirombak layaknya Istana Presiden di Jakarta. Seperti akan dijadikan ruang rapat yang biasa digelar di kantor Kepresidenan. Jokowi disertai 10 orang menteri dan pejabat setingkat menteri Kabinet Kerja.

Mereka menginap di salah satu hotel bintang lima di Pusat Bisnis Jayapura, Papua, bersama Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, yang malam itu baru saja mendarat setelah kunjungan kerja dua hari di Ambon dan Pulau Buru di Provinsi Maluku serta Ternate dan Tidore di Provinsi Maluku Utara.

Ke-10 menteri tersebut adalah Menteri Koordinator (Menko) bidang Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhi Purdijatno, Menko bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo, Menteri Pendayahgunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoli, Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek, Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti, serta tiga menteri yang sejak Rabu (6/5) lalu sudah menyertai Presiden Jokowi. Ketiganya adalah Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri PU M Basuki Hadimuljono dan Menteri Pariwisata Arief Jahya

Juga ada Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman dan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS). Bahkan, selain para menteri, ada juga para staf menteri dan deputi dari Kantor Staf Presiden, di antaranya Staf Khusus Sekretaris Kabinet Jaleswari Pramodawardhani dan Deputi V Kantor Staf Presiden bidang Analisa Data  dan Informasi Strategis Mayjen Andogo Wiradi.(Sumber Kompas)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun