https://www.youtube.com/watch?v=wL3CL9cVui8
Indonesia di mata dunia masih sangat menarik, menjadi bahan rebutan ibarat gadis cantik banyak yang menaksir. Bukan hanya karena cantiknya tetapi juga kayaraya. Tanah, air dan udara dipenuhi semua potensi SDA yang membuat ngiler bangsa-bangsa dari timur sampai ujung barat. Letak geografi yang sangat strategis, diapit samudra Atlantik dan Pasifik, diantara benua Asia dan Autralia menjadikan Indonesia berada dalam poros jalur pelayaran ekonomi dan militer dunia.
Kondisi ekonomi, serta politik dalam dan luar negeri yang relatif stabil semakin menambah antusiasme Barat, Eropa dan Timur Tengah bahkan dari tetangga dekat kita Singapura dan Malaysia. Mereka saling berebut mempererat persahabatan dan kerja sama ekonomi dengan Indonesia. Presiden Jokowi bahkan semakin PEDE untuk meyakinkan negara-negara raksasa ekonomi dunia bahwa Indonesia memiliki potensi ekonomi terbesar dijagat ini, dan didukung stabilitas keamanan yang sangat terjaga, dengan sistem demokrasi paling baik setelah AS.
Promosi Jokowi pada hari itu terbukti: Yang pertama, mendapat kunjungan kehormatan Ketua Parlemen China, Yu Zhengsheng, ke Istana Negara, yang membahas kerjasama ekonomi Indonesia-Tiongkok memiliki target perdagangan yang akan dicapai sekitar 150 miliar dolar AS.
Kemudian untuk pariwisata 10 juta dolar AS. Yu Zhengsheng juga mengajak Indonesia upaya peningkatan investasi menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk wilayah Asia. RRC-RI akan menjadi pasangan ideal dalam kerja sama Maritim, di mana RRC memiliki kebijakan jalur sutera maritim dan Indonesia memiliki poros maritim dunia.
Tidak mau kalah dengan RRC dan negara-negara besar lainnya pada hari itu juga Jokowi menerima telepon dari pemimpin-pemimpin negara teluk, yang meminta kepada Jokowi untuk meningkatkan investasi dan kerjasama ekonomi dengan Indonesia.
Rupanya Inggris sebagai negara nomor lima terbesar dalam kekuatan ekonomi dunia sudah membaca sampai 2030 tentang Indonesia yang diprediksi menjadi negara terkuat ekonomi nomor 7 dunia. Maka pada hari yang sama setelah Yu Zhengsheng, Jokowi menerima kunjungan David Cameron, Perdana Menteri Perserikatan Kerajaan Britania Raya (Inggris) dan Irlandia Utara untuk membicarakan kerja sama yang menguntungkan ekonomi kedua negara.
Antusiasme negara-negara raksasa ekonomi dunia itu adalah cerminan dari kuatnya "kepercayaan" mereka atas fundamental dan potensi ekonomi Indonesia. Demikian kira-kira alasan Jokowi kenapa akhir-akhir ini Jokowi sangat sering kedatangan tamu-tamu negara.
Pertemuan antara dua pemimpin negara besar David Cameron dan Jokowi, ternyata keduanya merupakan pasangan yang cocok terbukti banyak sekali yang dibahas dan disepakati meliputi peningkatan kerjasama energi, perdagangan, infrastruktur, riset, antar kedua negara.
Dilihat dari kesiapan dan keseriusan David Cameron berkunjung ke Indonesia membawa misi yang besar, dan tampak sangat jelas kedatangan Cameron sudah disiapkan sangat matang, terbukti apa yang dibawa Cameron ke Indonesia sepertinya sudah merupakan barang jadi.
Karena Cameron kedatangannya di Jakarta, bersama dengan 30 top pemimpin bisnis Inggris dalam misi perdagangan dan menjalin hubungan dengan pasar di Indonesia, mereka tergabung dalam UK-ASEAN Business Council, dan jago bidang infrastruktur dan Public Private Partnership (PPP), kemaritiman, dan energi.