Mohon tunggu...
Imam Kodri
Imam Kodri Mohon Tunggu... - -

Formal Education Background in UPDM (B) Of Bachelor’s Degree of Politics and Social Science, majoring of Public Administration and Master Degree, Majoring of Human Resources. Worked in various private companies over 30 years, such as: PT. Pan Brothers Textile as HRD Assistant Manager, PT. Sumber Makmur as HRD Manager, General Personnel Manager at PT. Bangun Perkarsa Adhitamasentra, Senior Manager of HRD and General affair at PT. Indoraya Giriperkarsa, Headmaster of Kelapa Dua High School, and the last, Head of the General Bureau and Human Resources at ISTN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Campur Tangan Joko Widodo dalam Konflik di Tubuh Golkar antara ARB vs AL?

21 Desember 2014   20:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:47 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dari pihak pemerintah sesungguhnya sudah memberikan saran sebagai jalan yang paling aman buat mereka yang berkonflik, juga mempertimbangkan masa depan Golkar yang semakin suram, yaitu alangkah baiknya jika dua kubu yang saling berseteru yakni kubu Ical dan Agung alangkah lebih baik jika mereka islah, menyatukan kembali dalam satu wadah partai berlambang beringin.

Apabila perseteruan di antara mereka tidak dapat didamaikan dapat dipastikan partai Golkar pada pemilu 2019 akan mengalami degradasi menjadi peringkat terbawah di antara 10 partai politik yang berkompetisi di pemilu akan datang. Sekarang saja hasil survey LSI menempatkan Golkar pada tingkat elektabilitas terendah sepanjang sejarah, yaitu hanya mendapatkan 8,3%.

Hasil hitung-hitungan secara untung-rugi maka sekiranya konflik Golkar akan dilanjutkan ke pengadilan, maka Joko Widodo dengan kewenangannya sebagai Presiden akan memberikan sebuah dorongan politik secara diam-diam agar yang memenangkan gugatan adalah dari kubu ARB.

Kenapa Jokowi malah berpihak kepada kubu ARB? Inilah alasannya.

1.Telah terjadi sebelumnya, deal-deal politik antara Golkar Aburizal Bakrie dengan kubu KIH, perihal dukungannya Ical terhadap Perppu Pilkada langsung melalui akun Twitter resminya dengan mendukung Perppu tersebut.

2.Pandangan realistis, logis dari Joko Widodo terhadap kubu ARBdinilainya lebih solid dibandingkan dengan kubu AL, terbukti hampir semua DPD I ada berpihak di belakang ARB.

3.Isyarat yang diberikan oleh Menteri Hukum dan HAMYasona Laoly, bahwa pemerintah hanya mengakui kepengurusan Golkar hasil Munas Riau 2009, sedangkan konflik dua kubu diserahkan kepada islah antara dua kubu atau melalui jalur hukum. Bila jalur hukum ditempuh, keyakinan Joko Widodo kecil kemungkinannya kubu AL dapat memenangkannya.

4.Bila konflik dilanjutkan ke PTUN, maka dengan mudah Jokowi dapat mengintervensinyauntuk memenangkan kubu ARB, namun demikian tetap akan merangkul kubu AL.

5.Pemerintahan Joko Widodo, akhir-akhir ini memberikan perhatian lebih kepada ARB melalui kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah dalam penyelesaian kasus Lapindo. Pemerintah memutuskan membayar ganti rugi yang belum dibayar PT Minarak Lapindo Jaya kepada korban lumpur sebesar Rp781 miliar.

6.ARB telah menyanggupi kekayaannya sebagai jaminan, pemerintah akan mendapatkan sertifikat aset lahan yang telah diganti rugi oleh Lapindo. Jadi seluruh lahan terdampak yang totalnya Rp 3,8 triliun akan jadi jaminan. Dalam 4 tahun, Lapindo harus mengganti ke pemerintah. Bila tidak, seluruh aset jadi milik pemerintah.

7.Berbaliknya arah 180 derajat dari ARB yang semula bersikeras memilih opsi Pilkada lewat DPRD berbalik mendukung sepenuhnya Pilkada langsung, menunjukan deal-deal politik tingkat tinggi antara Joko Widodo dengan ARB.

8.Jokowi sengaja memilih ARB dalam rangka membongkar konstruksi bangunan koalisi Merah Putih agar tidak menjadi ganjalan serius dalam menjalankan roda pemerintahannya.

9.  Jokowi sengaja memilih ARB untuk diselamatkan dari korban bulan-bulanan politik oleh KMP serta hanya dijadikan sapi perahan. Jika ARB dapat ditarik kedalam KIH bukan saja KIH semakin kuat akan tetapi yang lebih penting adalah Jokowi dapat menarik simpatik dari publik akar rumput Golkar dalam percaturan 2019, untuk menaikan elektabilitas untuk Presiden jilid dua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun