[caption id="attachment_385005" align="aligncenter" width="668" caption="Jokowi saat membacakan susunan pansel---MetroTV/Anggi Hasibuan "][/caption]
Presiden Jokowi memilih 9 wanita untuk masuk dalam Tim seleksi pimpinan KPK, Mereka dapat masuk menjadi tim seleksisetelah melalui penjaringan yang sangat ketat, tingkat kompetensi yang tidak diragukan lagi, memiliki integritas tinggi serta latar belakang keahlian masing-masing pada bidangnya. Tidak kalah penting adalah, 9 wanita Pansel harus dijamin netralitasnya tidak ada keberpihakan terhadap kepentingan golongan atau partai politik manapun juga.
Apa yang menjadialasan, sehingga Jokowi memilih semuanya perempuan, menjadi pansel ketua KPK. Yang menjadi persoalan pokok atas pertanyaan berbagai kalangan, adalah kenapa harus sembilan-sembilannya perempuan? Pertanyaan inilah yang sampai sekarang belum dijelaskan secara tuntas.
Bukankah kaum pria juga banyak yang memiliki kemampuan yang memadai umtuk menjadi pasel KPK? Jangankanpansel KPK, menjadi pansel Presiden sejak Presiden Sukarno sampai dengan Jokowi sudah terbukti keberhasilannya dengan gemilang. Bukankah panitia kecil yang berjumlah 9 orang pria juga telah menunjukan keberhasilan yang fenomenal sehingga dapat mengukir sejarah kemerdekaan?.
Jawaban yang sudah disampaikan langsung oleh Jokowi sifatnya adalah normatif, sekitar profesionalitas, integritas, netralitas, independensi. Demikian juga apa yang disampaikan oleh Mensekneg Pratikno dan anggota Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki sama persis dengan apa yang disampaikannya Jokowi.
Presiden Jokowi memang sosok unik dan istimewa, sangat menonjol dalam 6 bulan pertama dalam menjalankan roda kepemerintahannya adalah sifatnya sangat pemberani, disertai hitung-hitungan matematisnya sangat pas.Contoh kecil saja jika Pemerintahan sebelumnya lebih memilih berdamai dengan Autralia, tidak untuk Jokowi, apapun yang terjadi sepertinya siap meladeni apa maunya Australi, gembong narkoba Bali Nine tetap saja dieksekusi, dan benar saja PM Australia hanya bengong, ujung-ujungnya dengan kepaksa panggil pulang duta besarnya.
Masih dengan sikap wajar dan apa adanya menerimahujatanAustralia, Brasil, dan Perancis, lagi-lagi Jokowi tidak takut kucilkan negara tetangga. Jokowi tetap saja tenggelamkan kapal pencuri ikan milik asing antara lain Philipina, Fietnam, Malaysia, Thailand serta Tiongkok. Apakah Jokowi memang sosok tegas dan pemberani atau hanya soal sensasi, sebenarnya mudah dijawab dengan dilihat track record nya sejaksebagai menjadi Wali Kota Solo.
Namun kali ini Presiden Jokowi harus memperthitungkan jika nantinya, ketua-ketua KPK hasil seleksi 9 wanita panselternyata hasil kerjanya dalam penegakan pemberantasan Korupsi tidak memuaskan masyarakat. Atau sebaliknya, ketua-ketua KPK hasil seleksi 9 wanita panselternyata hasil kerjanya dalam penegakan pemberantasan Korupsi sangat memuaskan masyarakat. Tetap saja akan terjadi gejolak, kisruh dan hujatan. Lihatlah gambarannya sebagai berikut:
Petama: Akibat –akibat jika Ketuahasil seleksi berkinerja buruk
“ Gara-gara Jokowi pilih Pansel KPK perempuan, hasilnya bisa dilihat, ternyata Ketua –ketua KPK hasil perseleksian merekasangat tidak memuaskan, korupsi makin merajalela, dan KPK semakin loyo, hilang sama sekali keberaniannya”
“Itulah akibat memilih para perempuan untuk menjadi Pansel, hasil nya para ketua KPK akhirnya juga kaya perempuan, mudah tergiur dengan pernak-pernik duniawi, gampang digoncangkan dengan isu-isu negatif, mudah trenyuh menghadapi pesakitan, mudah tergoda rayuan dan suka mengguncing tetangga”
“Langkah Jokowi dengan memilih 9 wanita, mengabaikan hukum kodrat keseimbangan, padahal segalasesuatu diperlukan keseimbangan termasuk jumlah perempuan dan laki-laki, dapat diibaratkan harus adanya keseimbangan antara jumlah sifat dan muatan elektron dengan proton, antara sifat wanita dengan sifat-sifat Laki-laki harus seimbang. Mengabaikan salah satunya akan terjadi ketidakstabilan. Contohnya seperti pansel 9 wanita itu”.
Karena tidak adanya keseimbangan maka akan terjadi kekisruhan sosial dan politik terutama akibat rasa ketidak puasan dari organisasi perempuan di tanah air, mereka sering melakukan protes, karena sering dilecehkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, yang menghubung-hubungkan dengan KPK yang bekerja tidak profesional.
Akibat –akibat jika Ketuahasil seleksi berkinerja baik.
“ Disebabkan Jokowi pilih Pansel KPK perempuan, hasilnya bisa dilihat, ternyata Ketua –ketua KPK hasil perseleksian merekasangat memuaskan, korupsi dapat diberantas sampai keakar-akarnya, dan KPK semakin kuat dan terkenal sangat berani, namanya semakin menjulang tinggi. Kebalikannya akan banyak bermunculan pernyataan-pernyataan, alangkah baiknya jika semua pekerjaan laki-laki harus melalui seleksi oleh para wanita.
Dampaknya harkat dan martabat serta kehormatan setiap perempuan karena efek 9 perempuan” mengalami kenaikan yang signifikan. Semua orang memuji-mui perempuan.” Tetapi kebalikannya para lelaki merosot drastis, disepelekan, sambil meledek: “ Lihatlahhai kaum pria, karena Jokowi Pilih Panitia seleksi KPK semuanya perempuan , hasilnya tuh anda bisa lihat memuaskan para Ketua KPK terpilih semakin hebat.
Oleh sebab itu kalian para lelaki sebaiknya hanya menjadi pekerja saja sesuai dengan instruksi dan penilaian para perempuan.Nah dapat dibayangkan jika semua lelaki melakukan protes/demo besar-besaran apakah malah tidak berbahaya bukan sekedar kisruhsosial dan politik, akan tetapi menjadi kehancuran sistim sosial dan politik.
Pertimbangan mengharapkan 99 rakhmat Tuhan.
Akan tetapi benarkah akan terjadi gejolak sosial dan politik seperti yang digambarkan diatas, mudah-mudahan semua yang buruk tidak akan terjadi, malah sebaliknya Indonesia akan dipenuhi dengan keberkahan dan rakhmat, karena ada maksud sangat luhur, atas apa yang dilakukan oleh Presiden jokowi.
Pemikiran dan pertimbangan Presiden adalah atas dasar sebuah riwayat yang mengatakan “Apabila sebuah rumah didalamnya ada seorang wanitanya yang soleh, maka Allah SWT akan menurunkan 11 Rakhmat-Nya”.
Oleh sebab itu Jokowi memilih 9 wanita yang soleh dan profesionalitas, integritas, netralitas, independensi, sehingga jumlah rachmat yang akan diturunkan Tuhan = 9 x 11 = menjadi 99 rachmat, sesuai dengan jumlah Asma Tuhan, “Asmaul Husna”.
Itulah keinginan Jokowi, agar rumahnya rakyat Indonesia yang membentangdari Sabang sampai Merauke akan dipenuhi dengan 99 rackmat Tuhan, atau sebanyak Asma Allah Swt, “Amaul Husna”.Amin.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI