Makam Pangeran Jayakarta dikenal masyarakat sebagai makam keramat yang tak pernah sepi dari peziarah. Untuk satu hari ini, Jumat, 10 Zulhijah 1438 H, disekitar makam beralih fungsi menjadi tempat pemotongan hewan kurban Idul Adha.
"Sudah turun-temurun penyembelihan hewan kurban Idhul Adha dari tahun-ketahun dilaksanakan di sekitar makam ini. Sudah menjadi pengetahuan umum, termasuk pemerintah DKI pasti juga sudah tahu. setiap Idul Adha pemotongan hewan kurban baik itu kambing dan sapi ya disini, tidak kemana-mana. Maunya kita sih Gubernur bikinin bangunan khusus untuk tempat pemotongan hewan kurban. Dibuat agak berjauhan dengan makam, berjauhan juga dengan masjid. Jadi kebersihan masjid dan makam tetap terjaga. Kalau perlu, pemerintah DKI memilih dan membeli lokasi disekitar areal makam Pangeran Jayakarta, asal ada niat pasti dapat. Yang penting menjaga kebersihan makam tetap bersih dan sakral, pengunjung bertambah," Ujar Bang Udin, salah seorang  anggota panitia Idhul Adha merangkap panitia pemotongan hewan kurban Masjid Jami Assalafiiyah.
Bukanhanya di tahun ini saja makam dijadikan tampungan hewan kurban. Pada tahun-tahun sebelumnya juga demikian. Dapat dipastikan, setiap musim hewan kurban di Bulan Zulhijah seperti yang diceritakan Udin, sekitar makam akan berubah layaknya pasar hewan kurban. Puncaknya ketika pemotongan hewan kurban, karena dilaksanakan ditempat yang sama.
Pemerintah DKI sepertinya menutup mata dan telinga, kok ada ya makam dijadikan penampungan kambing dan sapi dibiarkan saja? Sekalipun makam biasa, tidak sepantasnya dijadikan tempat pemotongan hewan, apalagi ini adalah makam mantan penguasa Jakarta yang telah berjasa besar kepada negeri ini.Â
Syukur Alhamdulillah, tahun ini banyak hewan yang dikurbankan. Selain masyarakat sekitar makam Pangeran Jayakarta, bantuan hewan kurban juga datang dari BPost Group yaitu seekor sapi cukup besar. Kesultanan Banjar juga memberi bantuan seekor sapi. Total ada 9 ekor sapi dan 17 ekor kambing yang disembelih dan dagingnya diberikan kepada masyarakat sekitar makam.Â
Menurut hitungan panitia, pengurus makam, dan Masjid Jami Assalafiiyah sebagai pihak yang diamanati, direncanakan ada kurang lebih 850 bungkus daging berisi 2 kg daging campuran yang akan dibagikan kepada masyarakat sekitar makam. Sebagian besar masyarakat sekitar memiliki garis keturunan dari Pangeran Jayakarta. Demikian keterangan dari Bang Andi, Bang Sahrul, Bang Andi Mardon, dan Bang Ade yang saya temui di areal pemotongan.
Bang Andi Mardon mengucap syukur karena jumlah hewan kurban cukup banyak, sehingga Idul Adha tahun ini bisa membagikan lebih banyak daging kepada masyarakat. Penulis cukup merekam daging-daging yang sudah dipotong karena tidak tega merekam langsung prosesi penyembelihan. Â