Kemudian para ulama, pastur, pendeta tak kalah pentingnya adalah harus pendekatan terus menerus kepada para tokoh-tokoh partai politik agar selalu membangun persatuan dan kesatuan antara satu partai dengan partai lainnya dalam rangka menciptakan pilkada yang aman dan damai. Para ulama, Pastur dan Pendeta memberikan mereka bekal kekuatan jiwa agara selalu siap bila menghadapi nasib sial, misalnya kalah dengan pesaingnya. Mempunyai jiwa besar dan menghormati yang menang. Tidak mencari-cari kesalahan yang ujungnya akan menciptakan pertikaian dan kekisruhan. Jadi tugas para Ulama, Pendeta Pastur dan Tokoh masyarakat yang ditua-kan sesungguhnya sangat penting, untuk membawa kedamaian.
Kelima, dan sangat penting adalah Penanggung jawab anggaran yakni pemerintah pusat termasuk daerah. Dalam prinsip manajemen penggaran merupakan rukun iman dalam pilkada serentak 2015, sangat penting karena tidak boleh ditinggalkan atau diabaikan, tanpa dana yang memadai ibarat mesin tanpa pelumas, pasti terhambat bahkan macet. Faktor kelima ini juga harus mendapat bantuan pengawasan dari BPK, atau lembaga anti rasuah seperti KPK supaya peluang penyalahgunaan dana pilkada tidak akan disalahgunakan.
Pada akhirnya kita patut acungkan jempol kepada pemerintahan Jokowidodo-JK yang benar-benar serius dan siap sedia dengan segala daya upaya pikiran dan tenaga agar pilkada serentak dapat terselenggara dengan berhasil mencapai hasil yang gemilang. Pastinya persiapan sudah sangat matang, dan nantinya akan disusul dengan pelaksanaannya di lapangan yang damai jujur dan transparan. Menjadi keinginan kita semua hasil akhir adalah akan terpilih kepala-kepala daerah yang sangat berkualitas. Setidaknya mirip-mirip Jokowi, Ahok, Tri Rismaharini, yang berani melakukan perubahan, kearah yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H