Mohon tunggu...
Imam Kodri
Imam Kodri Mohon Tunggu... - -

Formal Education Background in UPDM (B) Of Bachelor’s Degree of Politics and Social Science, majoring of Public Administration and Master Degree, Majoring of Human Resources. Worked in various private companies over 30 years, such as: PT. Pan Brothers Textile as HRD Assistant Manager, PT. Sumber Makmur as HRD Manager, General Personnel Manager at PT. Bangun Perkarsa Adhitamasentra, Senior Manager of HRD and General affair at PT. Indoraya Giriperkarsa, Headmaster of Kelapa Dua High School, and the last, Head of the General Bureau and Human Resources at ISTN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Demo Buruh 10 Agustus 2015, Jangan Resahkan Kalangan Dunia Usaha

9 Agustus 2015   23:55 Diperbarui: 9 Agustus 2015   23:55 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peristiwa kebakaran besar yang memakan banyak korban karyawan teresebut proses penyelesaiannya masih tersendat-sendat, karena sarat dengan kongkalingkong dan kesepakatan gelap antara pejabat perusahaan, pemerintah, dan pihak penegakan hukum terkait dalam hal ini penyidik dari Kepolisian. Sedangkan kesepakatan dengan Serikat pekerja yang bertujuan untuk mengabaikan kasus atau menutup kasus jelas tidak mungkin dilakukan oleh pihak Serikat pekerja, mereka diyakini masih mempunyai hati nurani.

Akan tetapi dengan munculnya tuntutan kaum buruh yang begitu masif berkenaan dengan Tuntutan yang diajukan agar mempidanakan dan memenjarakan pimpinan perusahaan PT. Mandom Cibitung yang mengakibatkan 25 orang meninggal dan 32 orang lainnya masih dalam keadaan kritis, hal ini menunjukan bahwa telah terjadi pemasungan hak-hak para korban oleh manajemen.

Pada tuntutan yang kedua agar KPK mengusut kasus suap dan korupsi di PT Indofood, hal ini juga perlu menjadi pertanyaan besar. Kenapa para buruh meminta kepada KPK untuk mengusut korupsi di PT Indofood, bukannya meminta kepada pihak kepolisian. Bisa jadi usaha para karyawan melaporkankepada kepolisian sudah pernah dilakukannya, akan tetapi penyelidikan oleh polisi terhadap kasus korupsi tersebut tidak membuahkan hasil, sunyi senyap hingga sekarang.

Oleh sebab itu harapan karyawan PT Indofood hanya kepada KPK semata agar mampu membongkar kasus korupsi besar-besaran di Manajemen Indofood yang sangat merugikan khususnya terhadap kesejahteraan para buruh.

Tuntutan ketiga yaitu pembubaran BPJS Kesehatan karena dianggap gagal melayani jaminan kesehatan untuk rakyat miskin dan kaum buruh. Mereka beralasan bahwa sistem INA CBGs dalam BPJS sangat amburadul. BPJS memang perlu di perbaiki dalam pelayanannya terhadap masyarakat khususnya masyarakat kurang mampu, apa yang disebutkan amburadul oleh buruh faktanya memang sudah banyak yang mengkritisi sistem manajemen operasionalnya memang buruk bahkan MUI baru-baru ini membuat pernyataan ke publik bahwa BPJS masih belum memenuhi syariat alias haram.

Aksi buruh diJakarta besok dan daerah lain seyogyanya masih dalam taraf yang wajar tidak menimbulkan aksi aksi yang menjurus kepada tindakan yang merusak, anarkis, itulah yang diharapkan oleh semua lapisan masyarakat. Bila dapat dilakukan dengan damai dan tertib, dampaknya adalah nama baik Indonesia di masyarakat dunia yaitu berkenaan dengan daya tarik investasi modal asing. Semakin aman kondisi dalam negeri Indonesia maka akan semakin tertarik para investor untuk menanamkan modalnya di negeri yang kita cintai ini.

Untuk itu pihak yang berwenang seperti Kepolisian agar segera mempersiapkan untuk mengantisipasi hal-hal yang mungkin saja dapat terjadi yang tidak kita inginkan bersama. Polisi dapat bertinda secara manusiawi dan persuasif tetapi jangan lupa polisi juga harus bertindak tegas kepada para pendemo yang melanggar ketertiban dan pelanggaran hukum. Jika demo buruh di Jakarta besok dapat berjalan dengan tertib, maka persepsi investor kepada Indonesia tetap positip, dan menjadi salah satu pendorong kepada minat asing untuk meningkatkan investasinya di Indonesia. Silahkan berdemo 10 Agustus 2015, tetapi Jangan Resahkan Kalangan Dunia Usaha.

Salam Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun