[caption caption="Demo Buruh (Foto: Ilustrasi): "][/caption]Demo Buruh (Foto: Ilustrasi): Dua ribu buruh dari wilayah Jabodetabek akan menggelar demonstrasi pada tiga lokasi di Jakarta, Senin 10 Agustus 2015. Adapun demonstrasi perdana akan digelar di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, sekira pukul 10.00 hingga 13.00 WIB
Pada peristiwa kebakaran di PT. Mandom Cibitung yang mengakibatkan 25 orang meninggal dan 32 orang luka berat yang terjadi pada 10 Juli 2015 lalu, menuai solidaritas kaum buruh se Jabotabet untuk menggelar demo yang akan diadakan Senin 10 Agustus 2015 besok. Selain tuntutannya untuk mempidanakan dan memenjarakan pimpinan perusahaan PT. Mandom Cibitung yang terkesan tidak ada pertanggung jawabannya terhadap para korban dan nasib keluarganya, tuntutan lainnya adalah agar BPJS Kesehatan dibubarkan saja.
Para pendemo beranggapan bahwa BPJS dianggap gagal melayani jaminan kesehatan untuk rakyat miskin dan kaum buruh karena sistem INA CBGs yang amburadul. Selain itu mereka juga meminta kepada KPK agar membongkar suap dan korupsi yang dilakukan manajemen Perusahaaan PT Indofood. Pada tuntutan yang lain mereka juga menolak intervensi dan campur tangan kepentingan politik terhadap panitia seleksi (pansel) calon pimpinan KPK.
Bisa kita sebutkan secara ringkas ada empat hal berupa tuntutan buruh besok di Jakarta yang akan di digelar di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan sekira pukul 10.00 hingga 13.00 WIB besok. Selanjutnya aksi massa buruh juga akan dilanjutkan di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi pukul 13.00 hingga 17.00 WIB.
Empat tuntutan tersebut adalah:
Pertama: Menuntut Pertanggungjawaban Manajemen PT Mandom Cibitung terhadap 25 korban meninggal dunia dan 32 luka berat.
Kedua: Agar KPK mengusut kasus suap dan korupsi di PT Indofood.
Ketiga: Pembubaran BPJS Kesehatan karena dianggap gagal melayani jaminan kesehatan untuk rakyat miskin dan kaum buruh.
Keempat: Menolak intervensi dan campur tangan kepentingan politik terhadap panitia seleksi (pansel) calon pimpinan KPK.
Kenapa dalam demo tersebut muncul empat tuntutan, satu diantaranya agak berbau politik yaitu tuntutan yang keempat tentang menolak intervensi dan campur tangan kepentingan politik terhadap panitia seleksi (pansel) calon pimpinan KPK. Hal ini disinyalir kuat bahwa karyawan dari perusahaan-perusahaan tersebut mengetahui telah terjadi campur tangan secara politik dalam proses seleksi capim KPK. Mereka kemungkina besar ada yang menjadi anggota partai politik tertentu sehingga telah mengetahui betul bahwa pansel KPK kemungkinan telah diinterfensi oleh politisi-politisi dari partai-partai tertentu, untuk meloloskan seseorang yang telah mendapat rekomendasi dari pimpinan partai.
Tuntutan pertama kedua dan ketiga jelas berkorelasi kuat antara kepentingan kaum buruh dalam memperjuangkan hak-haknya khususnya para karyawan yang bekerja di PT Mandom yang telah menjadi korban kebakaran. Dalam perkembangan pengusutan kasus kebakaran PT Makom, sampai saat ini disinyalir belum satu orangpun dipihak manajemen perusahaan yang dapat dimintai pertanggungannya secara hukum.