Mohon tunggu...
Imam Kodri
Imam Kodri Mohon Tunggu... - -

Formal Education Background in UPDM (B) Of Bachelor’s Degree of Politics and Social Science, majoring of Public Administration and Master Degree, Majoring of Human Resources. Worked in various private companies over 30 years, such as: PT. Pan Brothers Textile as HRD Assistant Manager, PT. Sumber Makmur as HRD Manager, General Personnel Manager at PT. Bangun Perkarsa Adhitamasentra, Senior Manager of HRD and General affair at PT. Indoraya Giriperkarsa, Headmaster of Kelapa Dua High School, and the last, Head of the General Bureau and Human Resources at ISTN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Diskusi HMP Ahok Ditengah Badai, Kualat!

5 Mei 2015   03:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:22 3571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_381904" align="aligncenter" width="624" caption="Diskusi Hak Menyatakan Pendapat (HMP) yang dihadiri Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik, pengamat politik Ray Rangkuti, pengamat tata negara Masnur Marzuki, mendadak ricuh akibat guyuran hujan angin yang deras, di Tebet, Minggu (3/5/2015)."][/caption]

Apa yang akan didiskusikan menjadi berantakankarena situasinya tiba-tiba berubah sontak, para peserta diskusi bubaran lari berusaha menyelamatkan diri. Apa yang direncanakan oleh manusia ternyata sepenuhnya akan bergantung kepada Sang Maha Pencipta. JikaTuhan belum menghendaki, rencana diskusi yang sudah sangat matang pasti akan gagal.

Padahal panitia diskusi sudah melaksanakan standar operasional manajemen yang dimulai dari perencanaa, pengorganisasian, penempatan orang-orangnya, pengarahannya, dilengkapi dengan koordinasi antara berbagai kepentingan terkait, serta yang terakhir penganggarannya bahkan dibilang lebih dari cukup. Ternyata dalam beberapa detik langsung bablas angine , berantakan.

Diskusi yang sedianya akan menurunkan topik yang lagi ngetrend bidang politik, hukum dan birokrasi kepemerintahan DKI Jakarta yakni “Hak Menyatakan Pendapat” terhadap Gubernur Basuki Tjahaja Purnama “Ahok” ternyata hanya menyisakan meja kursi kosong dan berantakan karena angin kencang bercampur hujan sangat deras disertai hujan petir menggelegar datang secara tiba-tiba mengguyur menyapu bersih seluruh tenda ruangan diskusi.

Kekacauan terjadi Ketika beberapa narasumber baru saja memberikan pandangannya mengenai HMP, termasuk M Taufik. Orang yang waskita dan memahami makna isyarat alam pasti akan mengatakan bahwa M Taufik sebagai penanggung jawab penyelenggaraan diskusi “HMP” tidak mendapat keridhoannya dari Yang Maha Kuasa.

Jika M Taufi akan melanjutkan wacana HMP apalagi ada niat sampai ditindaklanjuti kepada tahap pemakzulan Ahok. Isyarat itu juga dapat diartikan bahwa apabila M Taufi selaku poltisi Gerindra jika memaksakan diri untuk melanjutkan HMP, maka M Taufik dan kawan-kawan akan mendapatkan musibah politik, terutama kepada Partai Gerindra tempat ia bernaung.

Apa bentuknya musibah politik itu. Bisa bermacam-macam, berupa penurunan tingkat kepercayaan masyarakat kepada M Taufik sehingga pada pemilu legislatif waktu akan datang tidak mendapatkan suara. Lebih parah lagi bila berdampak luas kepada partai Gerindra, apabila ternyata berdampak terhadap perolehan Gerindra dalam pemilu sehingga perolehan suara menjadi merosot, maka jelas M Taufik harus ikut bertanggung jawab, terutama kepada Ketua Umumnya Prabowo Subianto.

Sebenarnya menurut kacamata batin politik, bila M Taufik dan para nasasumber diskusi seperti pengamat politik Ray Rangkuti dan pakar Hukum Tata Negara Masnur Marzuki mereka tidak membubarkan diri, diperkirakan akan terkena sesuatu yang mengenai mereka minimal adalah basah kuyup seluruh kepala dan badannya, disusul batuk-batuk masuk angin, demam dan bermacam penyakit lainnya.

Saya yakin kalau M Taufik mempunyai pandangan yang sama dengan saya mengenai soal isyarat politik yang ditandai dengan datangnya hujan lesus bercampur petir, mempunyai arti negatif bukan saja untuk M Taufik seorang, akan tetapi dapat merembet kepada nasib KMP terutama partainya Taufik yakni GERINDRA di Pemilu tahun-tahun akan datang dpat mengalami kutukan penghancuran. Naah luuu

Nasehat Politik untuk M Taufik; Seharusnya M Taufik begitu menghadapai suasana genting, langkah yang paling baik dan menyelamatkan Pribadi nya maupun menyelamatkan Partai koalisinyaadalah: M Taufi harus segera pergi ke tempat Shalat, kemudian ambil air wudlu, dan laksanakan Shalattaubat sebanyak 2 raka’at. Dan setiap sujud selain baca Tasbih, M taufik diharapkan sekalimenambahkan dengan membaca induk istighfar minimal sekali.

Tetapi sangat disayangkan tindakan M Taufik malah terlihat langsung mengamankan kertas, handphone, dan beberapa nota yang ada di mejanya. Sambil melindungi kepalanya dari airhujan. Padahal badai itu sendiri yang sangat berbahaya dan harus dijauhi oleh M Taufik dan kawan-kawan.

Karena badai itu adalah bukan sekedar badai tetapi sudah bercampur menjadi badai politik.Apalagi ucapan yang dikeluarkan saat badai menerjang, bukannya membaca Shalawat, Tasbih, atau induk Istighfar tetapi malah berucap "Diskusinya di tengah badai nih,"malah akan memicu timbulnya badai yang lebih besar lagi.

Sekali lagi untuk M Taufik , jangan dianggap main-main isyarat yang dikirim Tuhan untuk mengikuti dinamika politik di DKI Jakarta. Badai yang dikirim Tuhan melalui M Taufik,akan berakibat sangat buruk terhadap Taufik dan seluruh partai Koalisi Merah Putih, bila wacana HMP benar-benar direalisasikan oleh M Taufik dan kroninya.

Bisa dipastikan kubu M Taufik akan kalah memalukan, karena dukungan sepenuhnya hanya akan diberikan kepada Partai yang mendukung Pemerintahan Jokowi. Yaitu Fraksi-Fraksi yang tidak sepakat HMP: F PDIP , Fraksi Partai Nasdem, Fraksi PKB, Partai Amanat Nasional dari Fraksi Demokrat, Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar), Fraksi PPP

Sedangkan sisanya akan memberi dukungannya terhadap HMP, ujung-ujungnya tinggal Fraksi Partai Gerindra, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Akan tetapi dengan perkembangan terbaru Gerindra yang semula mendukung HMP, akhirnya M Taufik malah diganjal oleh restu ketua umum Gerindra sendiri Prabowo Subianto. Habislah M Taufik terhantam badai oleh ambisinya sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun