Mohon tunggu...
Imam Kodri
Imam Kodri Mohon Tunggu... - -

Formal Education Background in UPDM (B) Of Bachelor’s Degree of Politics and Social Science, majoring of Public Administration and Master Degree, Majoring of Human Resources. Worked in various private companies over 30 years, such as: PT. Pan Brothers Textile as HRD Assistant Manager, PT. Sumber Makmur as HRD Manager, General Personnel Manager at PT. Bangun Perkarsa Adhitamasentra, Senior Manager of HRD and General affair at PT. Indoraya Giriperkarsa, Headmaster of Kelapa Dua High School, and the last, Head of the General Bureau and Human Resources at ISTN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Israel Marah, Kesepakatan Nuklir P5+1 dengan Iran Disepakati

4 April 2015   00:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:34 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perdana Menteri Israel Benjamin Netayahu melakukan pembicaraan dengan kepala keamanan pada Jumat (3/4/2015) setelah Iran dan kekuatan dunia menandatangani garis besar kesepakatan nuklir bersejarah walaupun Israel menentangnya. Para pejabat Israel mengecam pengumuman yang dikeluarkan pada Kamis di Lausanne soal kesepakatan kerangka kerja dengan menyebutnya sebagai sebuah kesalahan bersejarah . Mereka memperingatkan jika diterapkan, kesepakatan itu akan mengacaukan keberadaan negara Yahudi.( Bisnis.com).

Kecurigaan Israel atas keberhasilan Iran mencapai kesepakatan nuklir dengan P5+1 berasalan, setelah AS sebelumnya diperingatkan Tel Aviv, agar Iran gagal mempertahankan pengoperasian hampir 10 ribu sentrifuga, sebelumnya di medio November negara ini mengatakan kepada Washington Iran mendapatkan 6.500-7.000 sentrifuga

Para pejabat Israel telah mewanti-wanti jangan terjadi kesalahan dalam perundingan Lausanne di kamis 2 Mei ’15 tercatat sebuah kesepakatan yang dapat mengacaukan jalannya sejarah Israel.

Kedua pihak lima negara pemegang Veto ditambah Jerman dengan Teheran mengkaji kompromi di bidang pengayaan uranium U 238 menjadi plutonium serta jumlah sentrifugal yang digunakan untuk pengayaan bahan dasar nuklir yang bisa digunakan oleh Iran, dan program pengayaan uranium untuk penelitian medis.

Tetapi, Israel, tetap saja Yahudi tidak akan merasa tenteram dalam hidup bertetangga dengan negara Islam apalagi yang terindikasi kemampuan nuklirnya sampai pada kemampuan merubah uranium menjadi plutonium sebagai bahan dasarbom nuklir Iran. Bagaimanapun Yahudi selalu merasa terancam dengan kemungkinan Iran memiliki senjata nuklir.

Israel mengatakan menuntut rincian kerangka kerja kesepakatan dalam perundingan di Lausanne ini bisa lebih buruk dari yang dikhawatirkan. Keenam negara adidaya, Inggris, AS, Perancis, Jerman, Rusia dan Tiongkok, menginginkan pembatasan penelitian hanya sampai bidang medis, dan penghentian program senjata nuklir Iran paling sensitif.

Bagaimanapun Netanyahu mendesak kesepakatan Iran tentang program nuklir dengan AS tidak menjadi kesepakatan permanen yang akan disetujui di Swiss, karena dinilai sangat berbahaya. Netanyahu menyatakan kepada pejabat tinggi bidang Keamanan Nasional Irael, agar mengawasi ketat hasil kesepakatan yang sangat merugikan Israel, bukan hanya Tel Aviv yang peduli terhadap keamanan nasional Israel akan tetapi keamanan dunia akan menjadi perhatian ada di pihaknya.

Israel semakin ketakutan hasil kesepakatan P5 + 1 dengan Teheran, pada hal sudah sangat jelas disana tidak terdapat pernyataan yang mengijinkan Iran mengembangkan sampai pada pengoperasian lebih dari 10000 sentrifuge, sebelumnya di tahun lalau 2013 dibatasi hanya sampai pada 6500-7000 sentrifuge, terbatas sampai penelitian bidang medis, dan rekayasa hasil produksi pertanian, penyediaan tenaga listrik untuk perumahan dan kepentingan dalam negeri Iran

Atas persetujuan Iran untuk menurunkankapasitas nuklir yang dimilikinya secara terbatas sebagai imbalannya yang diberikan oleh Barat melalui lepasnya tekanan sanksi ekonomi dan militer oleh P5 + 1, sanksi Iran berupa embargo yang membelenggu ekonomi Iran segera dicabut sekaligus memberikan ruang gerak kepada negeri kaya minyak ini untuk merehabilitasi, merestrukturisasi sarana dan prasarana yang sudah kadaluarsa bidang kesehatan, pertanian teknologi, dan fasilitas umum.

http://www.cnnindonesia.com

http://indonesia.shafaqna.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun