Mohon tunggu...
Imam Kodri
Imam Kodri Mohon Tunggu... - -

Formal Education Background in UPDM (B) Of Bachelor’s Degree of Politics and Social Science, majoring of Public Administration and Master Degree, Majoring of Human Resources. Worked in various private companies over 30 years, such as: PT. Pan Brothers Textile as HRD Assistant Manager, PT. Sumber Makmur as HRD Manager, General Personnel Manager at PT. Bangun Perkarsa Adhitamasentra, Senior Manager of HRD and General affair at PT. Indoraya Giriperkarsa, Headmaster of Kelapa Dua High School, and the last, Head of the General Bureau and Human Resources at ISTN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Mencium Tangan Ahok

2 April 2015   17:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:37 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabupaten Bogor, Kota Tangerang Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang Kota Bekasi, Kepala-kepala daerahnya bersorak ria,menyambut gembira kepada Gubernur DKI Basuki Tjahaya Purnama (AHok). Bagaimana tidak suka ria, mempunyai tetangga Pak Ahok, seperti ketjatuhan rizki nomplok (ingat bukan kejatuhan Duren).

Menjadi tetangganya Pak Ahok terasa nyaman hidup ini. Ngomong-ngomong ada apa para kepala daerah, mulai dari Wali Kota sampai Bupati pada jingkrak-jingkrak kesenengan setiap kali mendengar nama Pak Ahok disebut. Apa mereka sudah kerasukan setan seperti perilaku para anggota dewan di DPRDKI setiap kali dengar nama Gubernur Ahok disebutkan , langsung muka kaya orang seperti orang kesurupan.

Bukan, dan jangan disamakan para Bupati dan para WaliKota dengan anggota Dewan di DPR DKI, beda urusannya, beda cakupan bahasananya. Kalau anggota Dewan DPR DKI itu ndak perlu dibahas lagi, sudah lebih dari cukup untuk mengupas para anggota Dewan yang selalu berlimpah harta dan banyak uang, entah dari mana uang dan harta mereka yang begitu banyak dapatkan.

Beliau-beliau itu ditakdirkan tidak pernah punya rasa syukur kepada Tuhan, sikapnya selalu menunjukan sikap arogan. Bagaimanadan apa yang terjadi sesungguhnya para WaliKota, Bupati, yaitu Kepala Daerah Kota penyangga Ibu Kota Jakarta yang lagi senang gembira setia kali nama Pak Ahok disebutkan.

Rupanya Pak Ahok pernah menjanjikan bantuan hibah kepada mereka yang menjadi daerah pendukung, tujuannya agar ada rasa nyaman bagi pemerintah Kota Bogor, Tangerang dan Bekasi dalam mengelola APBD. Walaupun dana nya belum dicairkan karena terbentur masalah APBD DKI ditolak anggota Dewan, namun sekali lagi Ahok tetap menjamin bahwa Dana Hibah tersebut pasti akan diberikan tinggal waktunya ya tunggu sekitar satu sampai dua pekan kedepan.

Karena Ahok menjamin akan cair Dana Hibah maka setiap kepala daerah penyangga dapatmenganggarkan bantuan tersebut saat APBD Perubahan disahkan. Kebijaksanaan Ahok setiap tahun memberikan bantuan keuangan kepada kota Mitra, untuk tahun ini sebesar Rp 2,4 triliun dianggarkan untuk 5kota/wilayah penyangga, masing-masing mendapat jatah puluhan miliar rupiah. Yaitu

Kabupaten BogorRP 67,4 Miliar

Kota TangerangRp 100 Miliar

Kota Tangerang SelatanRp 74,8 Miliar

Kabupaten TangerangRp 167,94 Miliar

Kota Bekasi Rp 98 Miliar

Tentu saja kegembiraan menyelimuti semua Kepala daerah Kota Mitra, bahkan Wali Kota tercantik se Indonesia Airin Rachmi Diani buru-buru temui Pak Ahok di Balai Kota Jakarta untuk mengucapkan banyak terima kasih, yang mendapat jatah Rp 74, 8 Miliar suatu jumlah yang sangat signifikan untuk bantuan pembiayaan pembangunan infrastruktur penanganan banjir, kemacetan lalu lintas dan lainnya.

Yang paling heboh adalah respon dari Wali kota Bekasi Rahmat Effendi begitu menerima kabar tentang kepastian akan cairnya dana hibah, langsung saja berteriakgembira, “kalau begitu sangat berkah buat Bekasi, Saya bersyukur, akan sujud syukur dan mencium tangan Pak Ahok untuk berterima kasih”.

Perlu diingatkan kepada para Kepala Daerah Kota apapun yang anda terima itu, adalah tetap uang rakyat, jangan kegembiraan anda itu ada maksud-maksud tertentu, apalagi jumlah uang Hibah cukup besar , membuat orang pasti ngiler, dan gatal tangan untuk tidak mencoba-coba. Ingat tetap Hati-hati, Maknailah Dana Hibah itu sebagai berkah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun