Mohon tunggu...
Imam Khairul Annas
Imam Khairul Annas Mohon Tunggu... Administrasi - Sekretaris dan DIRO (Darunnajah International Relations Office) Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta

Ketua Umum PPMI (Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia) Arab Saudi 2015-2017, Koordinator PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) Timur Tengah dan Afrika 2015-2016 Sekretaris dan DIRO (Darunnajah International Relations Office) Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta 2018-sekarang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kuat-kuatan Doa (Jokowi vs Prabowo)

23 Juli 2014   15:13 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:29 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

KPU sudah mengumumkan hasil rekapitulasi  nasional Pemilihan Presiden 2014 yang mana, Jokowi - JK unggul dengan perolehan 70,99 juta suara. Sebulan sebelum pemilihan ini berlangsung, 2 teman saya masing-masing memiliki capres jagoan, kebetulan keduanya adalah kakak beradik. Sang kakak saat ini sedang menyelesaikan studinya di salah satu perguruan tinggi di Mesir, dan sang adik merupakan mahasiswa baru di salah satu perguruan tinggi di Arab Saudi. Sang kakak mendukung Jokowi-JK, karena ia sudah menjadi anggota salah satu partai politik yang mendukung pasangan tersebut dan menjadi tim pemenangan capres-cawapres nomor urut dua untuk wilayah Mesir, sedangkan sang adik mendukung Prabowo-Hatta lebih karena faktor ada ulama-ulama yang mendukung capres-cawapres nomor urut satu.

Akhir bulan Mei lalu, sang kakak menunaikan ibadah umrah dan bertemu dengan kami. Meskipun beda pilihan tetap kakak beradik ini seperti biasa saja dan tidak ada masalah. Terkadang ada debat kecil antara kakak dan adik, namun keduanya memiliki argumen untuk mendukung calon masing-masing. Si adik mempertanyakan kepada kakaknya mengapa Jokowi belum menyelesaikan amanahnya di Jakarta namun sudah ingin menjadi Presiden dan apa Jakarta sudah terlihat jauh lebih baik ketika ia memimpin Jakarta, kakaknya menjawab meskipun Jakarta tidak jauh lebih baik secara spesifik namun ada beberapa hal di Jakarta yang dibenahi oleh Jokowi, misalnya penataan pasar tradisional, pembangunan taman kota waduk pluit, dsb, dan juga Jokowi tidak bisa melaksanakan banyak program karena dijegal oleh DPRD DKI, dikarenakan fraksi PDI-P hanyalah fraksi minoritas di dalam DPRD DKI.

Di suatu hari sang kakak menantang adiknya, "sekarang gini aja deh, gimana kalau kuat-kuatan do'a di raudhah? siapa yang menang nanti berarti do'anya dikabulin'' tantang kakaknya, adiknya pun hanya menjawab dengan senyuman. Ya inilah sedikit cerita dari hingar bingar pilpres tahun ini.

Mari kita mengawal Jokowi, dengan mencatat janji-janjinya dan kita tagih selama ia menjalankan amanah.

Salam 3 Jari. Persatuan Indonesia. :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun