Tidak dikenal, tidak juga terkenal. Tidak diakui, tidak juga mengakui, tidak mencolok, dan tidak juga dicolok. Hidup bagaikan perkedel di warung nasi padang, bukan lauk utama, tapi jika tidak ada terasa kurang. Selamat datang wahai pembaca. Inilah hidupku yang biasa-biasa saja. 24 september 2022, aku menulis ini bertepatan pada ulang tahunku yang ke-20, apakah ini sebuah kebetulan? Tidak. Ini disengaja, agar terlihat keren saja.
   20 tahun aku hidup, waktu terasa cepat dan aku belum bisa menaklukan dunia. Menaklukan dunia? Menaklukan kecoa yang sedang terbang saja aku lari terbirit-birit. Aku selalu merenung mau jadi apa aku 10 tahun lagi, tahun depan, bulan depan, minggu depan, bahkan besok. Daripada kata-kata "nanti kita cerita tentang hari ini", aku lebih suka nanti kita cerita tentang hari esok.
   Jika bicara tentang hari ini. Sekarang aku sedang menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusan Komunikasi dan Penyiaraan Islam. Disaat menulis ini, aku masih menjadi seorang maba yang imut dan lucu, namun terlihat seperti om-om. Aku terlalu tua sebagai maba, dikarenakan aku telat masuk sekolah dan gapyear setahun.
   Walaupun hidup biasa-biasa saja, aku bersyukur bisa menjalaninya. Aku memang belum menjadi siapa-siapa , tetapi aku yakin aku bisa mewujudkan cita-citaku, yaitu menjadi seorang penyiar. Orang biasa juga boleh punya cita-cita kan? Hahaha. Biarkan waktu yang menjawabnya.
   Aku menulis ini sebagai tugas bahasa Indonesia yang diberikan oleh Bu Indah. Terimakasih Bu telah memberikan tugas ini, mungkin ini adalah awal dari rasa suka saya untuk menulis.
Sekian. Jangan lupa makan nasi padang hari ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H