Mohon tunggu...
Imam Gazi Al
Imam Gazi Al Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa ala kadarnya

Kadang nulis sastra, kadang nulis budaya tapi semua kadang-kadang aja

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Selesai Sudah "Pertunjukan Politik" Pilpres

10 Februari 2024   22:16 Diperbarui: 10 Februari 2024   22:20 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Hari ini tepat 75 hari masa kampanye Pemilihan Umum 2024 artinya berakhir sudah riuh ramai kampanye yang dilaksanakan. Dari ketiga paslon yang ada, tak sedikit strategi yang muncul membawa banyak inovasi . Terbukti cara-cara lama tidak banyak digunakan oleh para paslon. Tentu berbagai perjalanan kampanye sangat membekas diingatan masyarakat. Keriuhan media sosial, debat rasa diskusi, bagi-bagi susu gratis, menginap di rumah tokoh masyarakat, joget gemoy, panel diskusi bebas dan tak lupa blunder capres cawapres. Semuanya lengkap selama 75 hari di pertontonkan kepada publik.

Desak Anis dan Slepet Imin

Lagi dan lagi paslon nomor satu ini mempertontonkan pendidikan politik yang beda dari sebelumnya. Panel diskusi bebas tanpa naskah yang kerap diartikan sebagai cara bunuh diri oleh beberapa pejabat ternyata malah digencarkan oleh paslon 01. Dan hasilnya, terbukti bahwa cara ini membawa nafas pendidikan politik yang lebih segar, ya walaupun tetap ada bumbu-bumbunya. Keefektifan startegi ini salah satunya berdampak pada semakin tingginya hasil survei paslon 01. Keduanya sama-sama mencoba menampung suara-suara yang selama ini hanya menjadi bising dan tertahan oleh tembok besar istana. Kita juga sama-sama bisa berselencar di website paslon 01 https://aminajadulu.com/  

Joget Gemoy dan Bagi-bagi susu

Berbeda dengan paslon 02 yang konon sebagai paslon paling kaya --- mungkin karena dibantu paman dan bapaknya --- yang justru menggunakan gimick sebagai strategi utamanya. Paslon ini juga merajai diberbagai media sosial seperti Tiktok, X dan Instagram. Yang paling menarik adalah istilah Gemoy yang merupakan ungkapan menggemaskan di kalangan Gen Z. Strategi ini menyasar para generasi Z dalam melihat gemasnya capres mereka berjoget-joget ria. Selain itu salah satu program yang digemborkan oleh paslon 02 adalah makan siang gratis dan susu gratis. Program yang nantinya memakan anggaran sebesar US$ 30 miliar (Rp 468,9 triliun) ini menjadi salah satu jurus jitu yang digunakan baik di debat maupun di semua baliho. Yang mungkin masih hangat diingatan kita adalah cawapres 02 ini membagikan susu gratis pada saat car free day serta blunder asam sulfatnya. Jujur saya bingung mau nulis apa lagi dari paslon ini, tapi memang paslon ini sedikit sekali membuka dialog dengan masyarakat jika dibanding dua paslon lainnya.Mungkin bagi kalian yang masih bingung bisa buka website mereka di https://prabowogibran2.id/. Kalau boleh sedikit menyimpulkan, pertunjukan paling "menghibur" jatuh kepada paslon 02.  

Menginap di rumah tokoh masyarakat dan fashion yang eye catching

Paslon 03 menggunakan cara yang menarik juga untuk diulas. Paslon ini melakukan blusukan ke berbagai pelosok desa dengan membuka dialog kepada masyarakat serta menginap di rumah salah satu tokoh masyarakat setempat. Ya, lagi dan lagi mencoba membawa narasi merakyat, mohon maaf pak kayaknya masyarakat sudah agak muak ya, heheheh. Paslon 03 juga membuka panel diskusi mirip-mirip paslon 01, capres mereka membuat program Demokreasi dan cawapresnya membuat program Tabrak Prof yang teknis dan desain kegiatannya mirip-mirip paslon 01. Selain hal itu yang juga memanjakan mata dari paslon ini adalah fashion yang dikenakan, jujur saya akui fashionnya paling kekinian dari paslon lainnya. Strategi ini digunakan pada saat kampanye bertajuk Hajatan Rakyat maupun pada saat debat, fashionnya paling kece emang. Untuk mengenalnya lebih jauh kalian bisa buka website paslon 3 yakni https://www.ganjarmahfud03.id/  

Dari strategi-startegi tiap paslon sudah menjadi barang tentu tujuannya adalah untuk menarik minat masyakarat agar memilihnya. Sebagai pemilih, saya dan kalian semua sudah semestinya menakar poin-poin positif dan negatif yang dimiliki tiap paslon. Masih ada waktu empat hari untuk kembali meyakinkan pilihan kita masing-masing. Kalau masih muncul anggapan bahwa gak penting Ayo coba direnungkan lagi kalau nasib kehidupan bernegara kita lima tahun kedepan ada di salah satu paslon yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun