Mohon tunggu...
Imam Gazi Al
Imam Gazi Al Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa ala kadarnya

Kadang nulis sastra, kadang nulis budaya tapi semua kadang-kadang aja

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengendalikan Emosi

9 Februari 2024   12:57 Diperbarui: 9 Februari 2024   13:01 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://id.quora.com/Bagaimana-cara-mengendalikan-emosi

Bagi saya emosi adalah satu hal yang belum sepenuhnya bisa saya taklukan. Tentu segala daya upaya coba saya gunakan untuk melumat perasaan yang satu ini. Bagi sebagian orang, emosi adalah satu anugerah tersendiri yang harus dimanfaatkan dibeberapa situasi. Kecenderungan untuk bertindak, demikian pengertian Emosi menurut Daniel Goelman. Emosi yang ternyata memiliki enam macam yakni bahagia, sedih, marah, takut, jijik dan terkejut. Masing-masing memiliki beberapa contoh dan turunannya.

Bagi saya sendiri, emosi yang sulit untuk dikendalikan adalah Marah. Situasi ini seringkali menimbulkan tindakan bodoh sesaat setelahnya. Orang-orang yang sudah bisa mengendalikan amarahnya bagi saya adalah orang yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Tidak mudah loh menaklukan satu hal yang sudah seharusnya diluapkan namun bisa ditahan atau bahkan dibuang jauh-jauh. Itu membutuhkan proses yang sedemikian rupa agar bisa menemukan kaliber antara perasaan dan pikiran. Lagi-lagi saya harus angkat topi bagi mereka yang mampu mengendalikan emosi kemarahannya.

Segala jenis emosi yang sudah disebutkan di atas, tak salah jika memang semuanya mesti dikendalikan. Bagaiamana mengendalikan bahagia agar tak terlarut-larut di dalamnya, mengendalikan rasa jijik agar tak berlebihan menyikapinya, mengendalikan sedih agar tak mudah putus asa, mengendalikan rasa takut agar senantiasa bisa berani dalam segala pilihan serta mengendalikan rasa terkejut agar tak mudah heran dengan berbagai hal. Semua memang tak lebih dari upaya-upaya keberimbangan. Jika dalam islam tidak dianjurkan berlebih-lebihan, sama halnya dalam sains, yang semuanya harus sesuai takaran.

Menakar kadar kemarahan seseorang menjadi keahlian tersediri yang sudah dimiliki oleh setiap individu. Takaran yang sesuai atau yang berlebih bisa diukur melalui tindakan setelah kemarahannya itu. Sekali lagi, kemewahan seseorang terletak pada pengendalian emosinya. Percayalah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun