"Logika Unik, Hidup Dinamis"
Kadang, satu-satunya cara untuk bertahan hidup dengan ADHD dan disleksia adalah dengan menertawakan keanehan yang muncul dari otak yang selalu sibuk. Aku tidak menertawakan diriku sendiri dalam arti merendahkan, tapi lebih seperti ikut menikmati komedi tak terduga yang terjadi setiap hari dalam hidupku. Kalau tidak begitu, aku pasti sudah kewalahan dengan betapa absurdnya hal-hal yang aku alami.
Misalnya, aku pernah mencoba mengubah kebiasaan tidur dengan meletakkan ponsel di sisi lain bantal, berpikir itu akan membantuku tidur lebih nyenyak. Hasilnya? Malam itu aku malah gelisah, merasa ada yang "salah" sepanjang waktu karena ponsel tidak berada di tempat biasanya. Sepele bagi orang lain, tapi bagi otakku, perubahan sekecil itu bisa terasa seperti bencana kecil.
Atau soal kaus kaki. Tumit kaus kaki yang terus berputar ke atas kakiku bisa mengganggu pikiranku sepanjang hari. Bukannya langsung mengganti dengan yang benar, aku justru berkali-kali membenahinya, berharap kaus kaki itu akhirnya "menyadari kesalahannya" dan tetap di tempat yang seharusnya. Tentu saja, itu tidak pernah terjadi.
Yang lebih aneh, aku sering menemukan luka atau memar di tubuhku tanpa tahu dari mana asalnya. Namun, jika ada satu lipatan kecil di selimutku, aku langsung merasa tidak nyaman dan sulit tidur. Orang-orang sering bercanda bahwa aku seperti "Putri dalam Dongeng Kacang Polong," dan aku tak bisa membantahnya. Sensitivitasku pada hal-hal kecil kadang terasa seperti ironi hidup yang nyata.
Perpindahan dari satu aktivitas ke aktivitas lain juga bukan hal yang mudah. Aku bisa duduk diam selama berjam-jam menatap layar, sepenuhnya sadar bahwa ada sesuatu yang harus aku lakukan, tetapi tubuhku menolak untuk bergerak. Seperti ada dinding tak kasatmata yang menahanku, dan semakin aku berusaha melawannya, semakin sulit rasanya untuk memulai.
Namun, di balik segala kekacauan ini, ada juga keunikan yang membuat hidup jadi lebih berwarna. Aku belajar menikmati cara otakku bekerja, bahkan jika itu berarti menjalani hidup dengan serangkaian keanehan yang tak bisa dijelaskan. Yang penting, aku bisa tetap tertawa dan menerima bahwa ini adalah bagian dari diriku. Dan yang lebih penting lagi, aku tidak sendiri.
"Duniaku mungkin terlihat kacau, tapi dari sudut pandang yang berbeda, itu hanya cara unikku memahami kehidupan."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI