Rutinitas Fleksibel untuk Akuntabilitas dan Kemajuan Otak ADHD
Selama beberapa tahun terakhir, saya telah mencurahkan waktu yang tak terhitung jumlahnya untuk mempelajari cara membangun kebiasaan sehat, menetapkan rutinitas, dan mengadopsi strategi yang mengubah hidup demi pertumbuhan pribadi dan kesuksesan. Dari semua itu, mungkin orang akan berpikir saya telah mencapai tingkat produktivitas yang luar biasa. Namun, kenyataannya jauh dari sempurna. Meski penuh antusiasme, saya sering terjebak dalam perasaan frustrasi karena tak mampu menerapkan semua pengetahuan yang saya serap.
Kesadaran ini membawa rasa melankolis yang sulit dijelaskan pengetahuan yang melimpah tak selalu mudah diimplementasikan. Saya tahu apa yang perlu dilakukan, bahkan memahami urgensi setiap langkah. Namun, menjembatani jurang antara memahami dan bertindak sering kali terasa seperti tugas yang mustahil. Terlebih lagi, dengan otak ADHD saya yang selalu melompat dari satu ide ke ide lain, fokus seolah menjadi barang langka yang sulit dijaga.
Di tengah perjalanan ini, saya menemukan sebuah keajaiban kecil: jurnal harian. Menulis di jurnal adalah hal yang saya lakukan dengan penuh semangat selama berbulan-bulan tanpa henti. Dalam kesederhanaannya, jurnal menjadi tempat untuk menyusun pikiran, mengurai emosi, dan mengatur ulang diri saya ketika dunia terasa terlalu kacau. Penelitian dari American Psychological Association menyebutkan bahwa journaling dapat meningkatkan kemampuan refleksi dan pengelolaan emosi, terutama bagi individu dengan ADHD. Ini memberi saya ruang untuk bernapas dan memahami pola pikir saya sendiri.
Namun, saya mulai bertanya-tanya: mengapa saya bisa konsisten menulis jurnal, tetapi gagal pada hal-hal lain yang juga penting? Jawabannya, saya sadari, terletak pada fleksibilitas. Jurnal memberi saya kebebasan tanpa tekanan untuk sempurna. Menurut Dr. Edward Hallowell, seorang pakar ADHD, individu dengan ADHD cenderung lebih efektif ketika diberikan struktur yang fleksibel, bukan aturan yang kaku. Struktur fleksibel memungkinkan mereka menyesuaikan tugas dengan keadaan mental dan energi mereka pada saat tertentu.
Dengan inspirasi ini, saya mulai membangun rutinitas lain yang mengadopsi prinsip serupa: fleksibilitas dalam struktur. Alih-alih membuat jadwal harian yang terlalu rinci, saya menciptakan kerangka kerja yang lentur. Rutinitas saya menjadi seperti kerangka seni: ada batasan, tetapi masih ada ruang untuk kreativitas. Saya belajar untuk menerima bahwa tidak semua harus selesai sekaligus. Penelitian oleh Barkley & Murphy (2006) menunjukkan bahwa keberhasilan individu dengan ADHD sangat bergantung pada kemampuan mereka untuk membuat sistem yang menghormati kebutuhan unik mereka.
Perjalanan ini tidak selalu mudah. Ada hari-hari ketika otak saya tetap ingin memberontak, meninggalkan daftar tugas yang tidak tersentuh. Tetapi, saya mulai memahami bahwa kekacauan ini bukanlah kegagalan; ini adalah bagian dari keindahan otak saya. Saya berhenti membandingkan diri dengan orang lain. Saya berhenti mengejar produktivitas yang "ideal." Sebaliknya, saya memeluk cara saya sendiri untuk menjadi produktif, bahkan jika itu berarti mengambil jalan memutar.
Rutinitas fleksibel ini telah mengubah hidup saya. Tidak hanya memberi saya rasa kemajuan, tetapi juga membangun akuntabilitas yang lebih kuat. Ketika saya mulai menghormati bagaimana otak saya bekerja, saya melihat diri saya dengan lebih banyak kasih sayang. Saya belajar bahwa kesuksesan tidak selalu berarti mengikuti standar orang lain. Kesuksesan sejati adalah ketika kita menciptakan sistem yang memungkinkan kita berkembang dengan cara kita sendiri.
Seperti kata sebuah kutipan yang selalu saya pegang:
"The goal is not to be perfect but to be better than yesterday. With every step, no matter how small, progress is still progress." Dengan itu, saya terus melangkah. Rutinitas ini mungkin tidak sempurna, tetapi ia adalah milik saya. Dan bagi saya, itu lebih dari cukup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H