Di Sekolah Semai, saya pernah menggunakan film animasi sederhana sebagai pengantar sebelum memperkenalkan cerita pendek dalam bentuk buku. Anak-anak menjadi lebih antusias dan mampu mengikuti cerita dengan lebih baik.
5. Ajak Anak ke Perpustakaan
Perpustakaan adalah tempat yang penuh dengan kesempatan eksplorasi dan petualangan literasi. Mengajak anak ke perpustakaan memungkinkan mereka memilih buku sesuai keinginan mereka, yang dapat meningkatkan rasa memiliki terhadap proses membaca. Sebuah studi oleh Krashen (2011) menekankan bahwa akses terhadap buku berkorelasi positif dengan perkembangan literasi.
Saya masih ingat saat menemani murid-murid saya di perpustakaan kecil Sekolah Semai. Mereka merasa senang memilih buku sendiri, dan ini menciptakan pengalaman membaca yang lebih personal dan menyenangkan.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Proyek Literasi Indonesia pada tahun 2023, 60% anak di Indonesia merasa kurang percaya diri dalam membaca karena takut salah atau tidak memahami isi bacaan. Hal ini menunjukkan pentingnya pendekatan yang mengatasi kecemasan membaca pada anak, terutama mereka yang memiliki disleksia, memerlukan pendekatan yang kreatif dan penuh kasih. Dengan menerapkan strategi-strategi di atas, kita dapat membantu anak menikmati cerita, meningkatkan literasi mereka, dan membangun kepercayaan diri.
"Setiap anak adalah pelita, meski jalannya tertatih, ia akan bercahaya jika kita memberinya bahan bakar berupa dukungan dan cinta."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H