4. Mengatur Waktu dengan Bijak
Menggunakan teknik manajemen waktu, seperti Pomodoro, membantu saya untuk tetap fokus dalam jangka waktu yang singkat, yang lebih mudah saya kelola daripada bekerja lama tanpa henti.
5. Memberi Ruang untuk Diri Sendiri
Saya belajar untuk memberi diri saya izin untuk beristirahat dan tidak terlalu keras pada diri sendiri. Menghadapi ADHD berarti kadang kita butuh waktu untuk pulih sebelum bisa kembali bekerja.
6. Berbicara Terbuka tentang ADHD
Mengungkapkan tantangan yang saya hadapi kepada orang-orang di sekitar saya membuat mereka lebih memahami dan mendukung saya, mengurangi tekanan yang saya rasakan.
7. Menggunakan Teknologi untuk Mendukung
Teknologi, seperti aplikasi pengingat atau aplikasi manajemen tugas, sangat membantu saya tetap pada jalur dan menyelesaikan pekerjaan dengan lebih terstruktur.
8. Menyadari Kekuatan Kreatif Saya
Saya menyadari bahwa meskipun saya mungkin kesulitan dengan detail atau organisasi, kreativitas saya sering kali menjadi kekuatan utama dalam menyelesaikan tugas-tugas tertentu.
9. Mencari Dukungan dan Konsultasi Profesional
Saya tidak ragu untuk mencari bantuan profesional, seperti terapis atau pelatih ADHD, untuk membantu saya memahami cara-cara terbaik untuk mengelola kondisi saya.
10. Menggunakan Strategi Pengelolaan Stres
Karena stres dapat memperburuk gejala ADHD, saya belajar cara-cara untuk mengelola stres dengan meditasi, olahraga, dan tidur yang cukup.
11. Merayakan Setiap Kemajuan
Setiap langkah kecil yang saya ambil untuk mengatasi tantangan adalah kemenangan. Saya merayakan setiap kemajuan, tak peduli seberapa kecilnya, untuk menjaga semangat saya tetap tinggi.
Pada akhirnya, saya belajar bahwa saya tidak malas. Saya hanya perlu memahami cara bekerja yang lebih sesuai dengan cara otak saya berfungsi. Seperti yang diungkapkan Dr. Devon Price dalam esainya, "Kemalasan tidak ada. Yang ada adalah kebutuhan yang tidak terpenuhi." Ketika kita belajar untuk memenuhi kebutuhan kita, kita bisa mengatasi tantangan dengan cara yang lebih efektif dan penuh kasih kepada diri sendiri.
"Kita bukan malas, kita hanya sedang mencari cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan kita, cara yang mungkin berbeda dengan yang orang lain pikirkan."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H