Gambar 1 ini menggambarkan strategi pelaksanaan kegiatan fundraising melalui media sosial, khususnya melalui platform WhatsApp dan Instagram. Dalam gambar ini, terlihat proses interaksi antara penggiat fundraising dan calon donatur. Tahapan kegiatan dimulai dengan penyebaran informasi mengenai program pemberdayaan keluarga dhuafa, termasuk cerita singkat mengenai Ibu Halimah dan tujuan pengumpulan dana. Selanjutnya, terlihat adanya respons positif dari calon donatur yang memberikan dukungan baik dalam bentuk sumbangan dana maupun penyebaran informasi lebih lanjut.
Melalui platform WhatsApp, interaksi lebih personal dapat terjalin melalui pesan teks dan media berbagi seperti foto dan video. Sementara di Instagram, visualisasi program dan update berkala dapat diunggah untuk menarik perhatian lebih banyak pengguna. Dengan memanfaatkan fitur-fitur interaktif seperti story dan direct message, gambar ini mencerminkan pendekatan yang terencana dan terkoordinasi dalam mengoptimalkan potensi penggalangan dana melalui media sosial.
Gambar 2 ini menggambarkan fase implementasi dari penggalangan dana, di mana dana yang terkumpul digunakan untuk pembelian peralatan dan bahan-bahan usaha bagi Bapak Budiyanto. Pada tahap ini, terlihat langkah-langkah konkret yang diambil untuk memberdayakan Bapak Budiyanto melalui modal usaha yang diperoleh dari kegiatan fundraising.
Gambar 4 ini menggambarkan tahap penyaluran hasil donasi kepada Bapak Budiyanto untuk digunakan sebagai modal usaha. Proses penyaluran dana ini merupakan kelanjutan dari kegiatan fundraising sebelumnya yang berhasil mengumpulkan dana dari berbagai sumber.
Melalui visualisasi ini, gambar memperlihatkan bagaimana donasi yang terkumpul diarahkan secara langsung kepada Bapak Budiyanto untuk meningkatkan kapasitas usahanya. Proses transparansi dan komunikasi terbuka kepada para donatur juga diindikasikan, menjadikan seluruh rangkaian kegiatan ini sebagai upaya kolaboratif dan transparan dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat.
KESIMPULANÂ Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Program pemberdayaan melalui kemandirian ekonomi di Kecamatan Tapos telah menjadi tonggak penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dari awal hingga akhir, proses ini mencerminkan kolaborasi yang erat antara dosen, mahasiswa, dan masyarakat setempat. Identifikasi keluarga dhuafa sebagai langkah awal mengarah pada keberhasilan fundraising yang signifikan melalui media sosial, khususnya WhatsApp dan Instagram.
Dana yang terkumpul dengan sukses kemudian disalurkan kepada Bapak Budiyanto untuk pengembangan usaha mandirinya. Proses penyaluran tidak hanya terjadi secara transparan, tetapi juga dilengkapi dengan pendampingan teknis yang memastikan dana dimanfaatkan secara optimal. Pelibatan aktif dosen dan mahasiswa dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat menjadi poin penting dalam implementasi program, memastikan transfer pengetahuan dan keterampilan yang berkelanjutan.
Dampak positif tidak hanya terukur dari segi ekonomi, tetapi juga dalam memperkuat ikatan sosial di antara masyarakat. Prinsip inklusi dan keberagaman tercermin dalam kehadiran peserta yang beragam dalam program ini. Keberhasilan program ini tidak hanya menciptakan kemandirian ekonomi, tetapi juga meningkatkan kapasitas dan optimisme masyarakat terhadap perubahan positif. Program ini bukan hanya sukses sebagai upaya pemberdayaan ekonomi, tetapi juga menjadi model inspiratif bagi kegiatan serupa di berbagai wilayah. Terima kasih kepada semua yang telah berpartisipasi, semoga keberhasilan ini menjadi dorongan untuk upaya pemberdayaan masyarakat lebih lanjut.