Mohon tunggu...
Imam Budiman
Imam Budiman Mohon Tunggu... -

PNS Kemnterian Kehutanan S2 Public Management & Policy Analysis Program IUJ

Selanjutnya

Tutup

Nature

Nipah untuk Ketahanan Pangan

6 September 2013   08:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:17 1274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nipah berpotensi sebagai sumber pakan alternatif. Kandungan gizi gula nipah cukup baik, yaitu karbohidrat (89,61%), protein (5,95%), kadar Ca (44,58 mg/kg) dan kalori sebesar 3.172 cal/gr. Tepung nipah mengandung serat tinggi dengan kandungan lemak dan kalori rendah yang berpotensi untuk dijadikan makanan bagi orang yang melakukan diet. Tepung buah nipah mengandung sembilan dari dua belas jenis asam amino esensial, yaitu Histidin, Arginin, Threonin, Valin, Methionin, Iso-leusin, Leusin, Phenil alanin dan Lysin yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia.

Hasil riset NM Heriyanto, Endro Subiandono dan Endang Karlina yang dimuat dalam Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Volume 8 No. 4 tahun 2011, menunjukkan bahwa kadar lemak (nabati) kasar dari tepung nipah paling rendah (0,08%) di antara komoditi beras, jagung dan lain-lain. Serat kasar yang dikandung tepung buah nipah cukup baik (22,11%) hampir setara dengan bungkil kelapa (22,34%). Kandungan protein, beta-N, kalsium (Ca), phospor (P) dan karbohidrat cukup baik, setara dengan beras. Kandungan serat yang tinggi, kandungan lemak yang rendah dan kandungan kalorinya rendah, menjadikan nipah juga baik dikonsumsi oleh orang yang melakukan diet.

Kandungan gizi gula nipah juga cukup baik. Hal tersebut ditunjukkan oleh kadar karbohidrat (89,61%), protein (5,95%), kadar Ca (44,58 mg/kg), dan kalori sebesar 3.172 cal/gr. "Dibandingkan dengan gula merah yang lain, gula nipah mengandung NaCl (garam dapur) yang menyebabkan rasanya sedikit asin secara tidak langsung makanan yang dibuat dengan menambahkan gula ini rasanya menjadi gurih", tutur Heriyanto (20/8)

Nipah, yang nama latinnya adalah Nypa fruticans (Thunb.) Wurmb, adalah anggota suku Palmae tumbuh di sepanjang sungai yang terpengaruh pasang surut air laut dan tumbuhan ini dikelompokkan pula dalam ekosistem hutan mangrove. Jenis ini tumbuh rapat berkelompok, seringkali membentuk komunitas murni yang luas di sepanjang sungai dekat muara hingga sungai dengan air payau (Kitamura et al., 1997).

Penelitian tentang nipah ini dilakukan pada bulan Oktober 2010 di Desa Bengalon, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Lokasi ini termasuk kawasan binaan perusahaan tambang batu bara PT. Kaltim Prima Coal (KPC). Penelitian dilakukan menggunakan teknik penarikan contoh (sampling) bertingkat dengan peletakan/pemilihan satuan contoh tingkat pertama dilakukan secara terarah dan satuan contoh tingkat kedua dilakukan secara sistematik. Terhadap tepung dan gula nipah dilakukan analisis kandungan nutrisi dan gizinya di laboratorium, analisis kandungan nutrisi bahan pangan dilakukan di Laboratorium Departemen Teknologi Industri Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Data diolah berdasarkan perhitungan inventarisasi tegakan hutan rawa dengan perhitungan utamanya yaitu kerapatan pohon per hektar.

Heriyanto juga menambahkan bahwa pengembangan nipah sebagai bahan pangan di Indonesia cukup baik, mengingat habitat pohon ini sama dengan mangrove, akan tetapi sangat rentan terhadap kepentingan manusia, misalnya untuk tambak. "Oleh karena itu habitat pohon ini perlu dilindungi dan merupakan bagian integral dari hutan mangrove", pungkasnya.
-----------------

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun