Alkisah dalam sebuah pesta, Irving berjumpa dengan Sydne. Dari sebuah perbincangan tentang musik jazz yang kebetulan sama seleranya, mereka beralih ke hubungan asmara. Mereka saling cocok satu sama lain. Dan kemudian hubungan asmara itu meningkat menjadi hubungan rekan kerja.
Dalam operasinya, Sydne Prosser membantu bisnis Irving dengan mengaku sebagai seorang perempuan terpandang dari Inggris, Lady Edith Greensly. Dikatakannya kepada setiap calon korban bahwa dia memiliki sejumlah koneksi dengan perbankan di London yang mungkin dapat memberikan hutang kepada kliennya. Siapa yang tidak terbujuk dengan rayuan ala nona cantik Sydne. Setiap korban menggebu-gebu memberikan sejumlah uang kepada Sydne dan Irving demi memperoleh pinjaman yang lebih besar dari sumber-sumber keuangan yang dikiranya benar-benar ada.
Richard di Maso a.k.a Richi
Hingga suatu ketika dalam sebuah transaksi, Sydne tertangkap basah oleh agen FBI yang menyamar, Richard di Maso. Irving sendiri tidak ditahan karena bukan dia yang menerima cek. Maka dalam sebuah ruang tahanan, dibalik kaca satu arah keduanya, Richi dan Irving, berdiri memandang Sydne yang meringkuk di sudutu pojokan.
Richi menawarkan sebuah jaminan pembebasan dari segala tuntutan asal mereka mau membantu FBI untuk menjebak para pejabat yang dicurigai melakukan tindakan kejahatan korupsi.
Irving Rosenfeld dan Sydne Prosser
Sebagai aktor utama, dinamika hubungan dan konflik antara Irving dan Sydne menjadi kisah utama dari film ini. Konflik pertama adalah debat antara keduanya apakah akan menerima tawaran Richi atau tidak. Sydne lebih memilih untuk kabur. Sementara Irving yang kebetulan memiliki anak angkat mengatakan tidak dapat meninggalkannya. Sydne kemudian mengatakan sebaiknya mereka kabur saja, dia, Irving dan anak angkat Irving. Namun Irving tetap mengatakan, hanya dengan melakukan kerjasama ini permasalahan mereka akan selesai sepenuhnya.
akhirnya mereka berdua mau menerima tawaran Richi untuk menjebak 4 (empat) target operasi. Di awali dengan sang walikota, Carmino Polito
Carmino Polito
Carmino Polito, 20 tahun memimpin New Jersey dan memimpikan membangun pusat-pusat perekonomian demi membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakatnya. Dia dicintai orang banyak dan merangkul segala golongan. Bahkan dirumahnya dia memiliki anak angkat dari berbagai suku bangsa.
Maka ketika Irving dkk mengatakan bahwa mereka adalah utusan seorang Sheik kaya dari negeri Arab yang berminat menanamkan investasi di New Jersey, Carmino tertarik untuk membuka dialog dengan Irving dkk.