Sejak ratusan abad yang lalu perkembangan ilmu pengetahuan telah begitu pesat. Perkembangan tersebut hampir merata ke seluruh penjuru dunia, baik itu di Eropa, Asia, Timur Tengah maupun Amerika.Â
Kita mengenal Rudolf yang telah berhasil menyelesaikan dibidang mekanik, yakni mendirikan pabrik mesin diesel pertama kali pada tahun 1900, di London. Â Â
Kita mengenal juga Albert Einstein, penemu teori relativitas pada tahun 1905. Sedangkan untuk ilmuwan muslim kita mengenal penemu meriam/tank yakni Salman Al Faritsi.Â
Kemudian Al Kindi (wft. 866), beliau adalah ahli Matematika; ada juga nama Ibnu Khaldun (wft. 1406), beliau adalah seorang Sosiolog.Â
Kemudian Ibnu Sina atau Avicenna (wft. 1037) terkenal dibidang kedokteran, beliau juga yang menulis kaidah kedokteran modern yang telah menjadi referensi kedokteran barat.Â
Kemudian pada tahun 1972 telah ditemukan reaktor nuklir di Afrika, yaitu tepatnya di Republik Gabon, Oklo.Â
Menurut penelitian, bahwa reaktor nuklir tersebut telah ada sejak 2 milyar tahun yang lalu, ini berarti sejak tahun itu pula peradaban manusia ini telah dimulai. Peradaban yang membawa manusia telah mengenal Nuklir, yakni pembasmi yang mematikan.Â
Namun keberadaan nuklir sekarang ini telah dimanfaatkan bagi kemaslahatan umat manusia. Â Nuklir telah banyak dipergunakan didunia kesehatan, adanya sinar x, rontgen, dan masih banyak lagi kegunaan nuklir yang lainya.Â
Akan tetapi bila memungkinkan penggunaan nuklir untuk mempertahankan suatu wilayah, atau kedaulatan suatu bangsa, maka nuklir bisa dipergunakan untuk perang. Seperti halnya yang pernah terjadi pada perang Dunia II, yakni pengeboman Hiroshima dan Nagasaki oleh sekutu AS. Â
Dari sederet nama-nama diatas, mereka adalah para ilmuwan yang telah diakui oleh dunia. Kita tahu bahwa keberadaan ilmu pengetahuan (sains) berada pada posisi yang bertolak belakang dengan keberadaan agama, yakni adanya semacam dikhotomi antara sains dan Islam.Â
Pada hakekatnya sains itu juga bersumber dari kebesaran Allah yang maha mengetahui dari segala macam ketidaktahuan. Sebagai muslim sebenarnya kita tidak boleh membuat dikhotomi antara keduanya, antara sains dan agama adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Â Â