Mengarungi Lautan Etika: AI dalam Sumber Daya Manusia
Di era di mana teknologi semakin menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita, perkembangan terbaru dalam dunia kecerdasan buatan (AI) telah mengubah banyak aspek kehidupan kita, termasuk cara perusahaan mengelola sumber daya manusia (SDM). AI telah memberikan kemampuan baru dalam pengambilan keputusan, analisis data, dan bahkan dalam memahami perilaku manusia. Dalam konteks Indonesia, di mana lapangan kerja dan SDM terus berkembang, penggunaan AI dalam SDM mengundang banyak pertanyaan etis yang perlu kita pertimbangkan.
Tantangan Etis dalam Era AI
Artikel dari jurnal "Ethics and Information Technology" karya Matthew J. Dennis dan Evgeni Aizenberg pada tahun 2023 yang berjudul "The Ethics of AI in Human Resources" menjelaskan dengan cermat tantangan dan peluang yang terkait dengan penggunaan AI dalam SDM. Mereka tidak hanya membahas isu-isu etis yang muncul, tetapi juga menyajikan kerangka kerja konseptual dan rekomendasi praktis untuk memastikan praktik desain yang bertanggung jawab dan inklusif dalam domain SDM.Salah satu tantangan utama yang dihadapi dalam menggabungkan AI dalam SDM adalah keadilan dan bias. Ketika algoritma AI digunakan untuk melakukan seleksi karyawan atau menilai kinerja, mereka cenderung mengikuti pola yang ada dalam data pelatihan mereka. Di Indonesia, masyarakatnya sangat beragam, sehingga risiko bias menjadi semakin penting. Bagaimana kita dapat memastikan bahwa AI tidak menguntungkan satu kelompok dan merugikan yang lain?
Implikasi Praktis untuk Organisasi
Makalah ini menyoroti pentingnya praktik desain yang bertanggung jawab dan inklusif dalam penggunaan AI dalam SDM. Ini bukan hanya masalah teoritis; ini memiliki implikasi praktis yang signifikan bagi organisasi di Indonesia. Organisasi perlu memastikan bahwa sistem AI mereka didesain dengan mempertimbangkan keadilan, akuntabilitas, dan transparansi.
Transparansi adalah salah satu elemen kunci. Pencari kerja dan pekerja harus memahami bagaimana algoritma AI membuat keputusan tentang mereka. Ini akan memungkinkan mereka untuk lebih percaya pada proses seleksi dan penilaian yang dilakukan oleh AI. Ini juga akan membantu mengurangi ketidakpastian dan kekhawatiran yang mungkin muncul.
Pentingnya keterlibatan langsung dengan beragam pemangku kepentingan, terutama pencari kerja dan pekerja, tidak boleh diabaikan. Seringkali, suara mereka terlupakan dalam pembuatan keputusan tentang penggunaan AI dalam SDM. Namun, mereka adalah pihak yang paling terpengaruh oleh teknologi ini. Bagaimana kita dapat memastikan bahwa kebutuhan dan suara mereka didengar dan diperhitungkan dalam desain sistem AI?
Potensi Manfaat dan Dampak Positif AI
Meskipun ada tantangan etis yang nyata, tidak boleh dilupakan bahwa AI juga memiliki potensi manfaat yang besar. Dalam konteks SDM, AI dapat membantu mengurangi bias dalam proses rekrutmen dan seleksi karyawan. Ini dapat menghasilkan seleksi yang lebih adil dan objektif.