Di Indonesia, perubahan politik yang terjadi selama sejarah modernnya juga telah berdampak pada perjuangan hak perempuan. Misalnya, era Orde Baru yang berkuasa di Indonesia selama lebih dari tiga dekade memiliki pendekatan yang berbeda terhadap hak-hak perempuan daripada masa Reformasi yang dimulai pada tahun 1998. Memahami konteks sejarah seperti ini adalah kunci untuk merencanakan kebijakan yang efektif dalam hal kesetaraan gender.
Hubungan Antara Hak Kewarganegaraan dan Hak Asasi Manusia
Dalam makalahnya, Donert juga menyentuh tentang bagaimana hubungan antara hak kewarganegaraan dan hak asasi manusia tetap dekat. Meskipun ada narasi tentang "terobosan" hak asasi manusia pada tahun 1970-an, sejarah revisionis yang dia bahas menyoroti bahwa perspektif maskulin masih mendominasi.
Di Indonesia, hubungan antara hak kewarganegaraan dan hak asasi manusia juga menimbulkan pertanyaan yang penting. Bagaimana hak perempuan diakui dalam kerangka hukum dan kewarganegaraan adalah isu yang terus mendapatkan perhatian. Misalnya, bagaimana hukum perkawinan, hak waris, dan akses terhadap pendidikan dapat mempengaruhi status kewarganegaraan perempuan dan hak-hak mereka adalah hal-hal yang harus dipertimbangkan secara serius dalam proses perundangan di Indonesia.
Implikasi Praktis: Bagaimana Indonesia Harus Melangkah
Makalah Donert memiliki implikasi praktis yang penting bagi Indonesia. Pertama, pergeseran dalam wacana tentang hak perempuan sebagai hak asasi manusia harus memicu perubahan dalam kerangka hukum dan kebijakan di Indonesia. Penggambaran perempuan sebagai korban kekerasan harus menjadi panggilan tindakan untuk mengatasi isu-isu seperti kekerasan dalam rumah tangga dan pelecehan seksual.
Kemudian, adopsi perspektif gender yang lebih inklusif dalam hukum dan kebijakan harus menjadi prioritas. Ini berarti mengakui dan menghormati beragam identitas gender dan pengalaman perempuan dalam berbagai konteks sosial dan budaya di Indonesia.
Selanjutnya, pemahaman yang lebih mendalam tentang sejarah hak perempuan di Indonesia akan membantu kita memahami tantangan dan peluang yang dihadapi saat ini. Sejarah perjuangan hak perempuan di Indonesia mencakup berbagai peristiwa, termasuk peran perempuan dalam perjuangan kemerdekaan nasional. Ini adalah sejarah yang harus diakui dan diberi penghargaan, dan dapat memberikan inspirasi untuk upaya menuju kesetaraan gender yang lebih besar.
Terakhir, kita harus menghindari jebakan pemikiran bahwa perjuangan hak perempuan hanya terkait dengan keadilan ekonomi atau politik. Sebagaimana ditunjukkan dalam makalah Donert, hak-hak perempuan adalah bagian dari kerangka hak asasi manusia yang kompleks. Mereka mencakup hak-hak dasar seperti hak atas kesehatan, pendidikan, dan kebebasan dari kekerasan. Menciptakan kerangka hukum yang kuat dan melindungi hak-hak ini adalah tugas yang harus diemban oleh Indonesia.
***
Menghormati Sejarah, Membuka Jalan ke Masa Depan