Mohon tunggu...
imam asyari rifai
imam asyari rifai Mohon Tunggu... News Anchor -

Lahir dan Besar di Republik Indonesia, beserta segala kerusakan moral, budaya, dan lingkungannya. Tumbuh menjadi insan cerdas dengan belajar, bertanya, dan berpendapat. Dirgahayu Republik Indonesia, Ayo Kerja!

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Menjadi Manusia Paling Kaya! Usaha atau Kuasa ?

14 Juli 2015   07:46 Diperbarui: 14 Juli 2015   08:58 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Terlintas dalam pikiran dan hati manusia, untuk bisa menjadi seorang yang memiliki kelebihan dari manusia lain, atau menjadi manusia yang "paling.." bahkan menjadi manusia "ter.." di alam semesta ini. Satu saja contoh keinginan menjadi manusia paling kaya, yang menjadi dambaan umum dalam kehidupan sosial tingkat bawah, hingga kehidupan sosial tingkat atas. Tolak ukur gelar manusia paling kaya di zaman ini cukup mudah, lirik saja forbes magazine yang lumrah merilis daftar manusia kaya di dunia. 

Dalam matematika kita mengenal probabilitas atau peluang, dimana terdapat suatu kepercayaan yang menyatakan bahwa suatu kejadian akan berlaku atau telah terjadi. Peluang kepercayaan ini memiliki nilai diantara 0 sampai 1. Mudahnya, Jika peluang = 1, itu menyatakan kejadian yang pasti terjadi! Contohnya rotasi bumi kearah timur atau berlawanan dengan rotasi jarum jam. Jika peluang = 0, itu menyatakan kejadian yang mustahil terjadi! Contohnya matahari terbit dari barat (matahari terbit dari timur). 

Masih ingat logika sebuah dadu 6 (enam) angka yang dilemparkan, kemudian kita menghitung besaran peluang munculnya dadu dengan angka 1 ? Ya, Anda Benar. Peluang keberhasilanya 1, dan peluang kegagalan 5. Lain cerita jika kesempatan melempar dadu lebih banyak, maka peluang keberhasilan akan bertambah pula. 

Bagimana dengan peluang keberhasilan menjadi manusia paling kaya di dunia ? Ya, lagi-lagi Anda Benar. Peluang keberhasilanya 1, dan peluang kegagalannya 1,999,999,999. Lain cerita jika kesempatan mencoba lebih banyak, maka peluang keberhasilan akan bertambah pula. TAPI, apakah cukup waktu kita ? 

Saya bertanya, kepada kita! 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun